Sebelum Menikah, Calon Pasutri Disarankan Melakukan Premarital Check Up Guna Mengetahui Kondisinya

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi pasangan yang melakukan premarital check up, menurut dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med pemeriksaan ini dilakukan sebelum menikah

"Jadi dua pasangan ini sudah mengenali kondisi fisik masing-masing pasangannya," tambahnya.

"Ada problem apa, kita fix. Bukan untuk membatalkan pernikahan ya premarital check up itu," tegasnya.

Namun yang dikhawatirkan saat ini adalah dengan melakukan pemeriksaan tersebut justru membuat suatu pasangan menjadi tidak yakin untuk meneruskan ke jenjang pernikahan.

Menanggapi hal ini, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med mengatakan jika diperlukan komitmen terlebih dahulu sejak awal.

"Bahwa kita kepengen membina rumah tangga yang sehat, mempunyai anak-anak yang sehat, keturunan yang sehat. Nah jadi harus dimulai dari sebelum menikah," terang dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med.

"Jadi sudah diketahui terlebih dahulu, misalnya ada gangguan di darah atau ada penyakit-penyakit tertentu ya kita koreksi dulu. Tapi bukan untuk membatalkan pernikahan tersebut," tuturnya.

"Jadi harus dipahami dan dibikin komitmen di pasangan tersebut. Kalau sudah melakukan premarital check up, at least 6 bulan sebelumnya sudah dipersiapkan," imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Gangguan Bicara Gagap yang Sering Terjadi pada Usia Perkembangan Anak

"Kalau misalnya yang wanita perlu dilakukan vaksinasi itu sudah disiapin. Jadi by the time dia menikah, dia mau melakukan perencanaan untuk hamil sudah siap. Sudah di vaksin misalnya, vaksin HPVnya sudah siap, gangguan-gangguan siklus mensnya sudah dikoreksi. Jadi tinggal perencanaan kehamilan saja," ungkapnya.

Namun kembali lagi jika perencanaan tersebut tergantung dari setiap pasangan.

ilustrasi sepasang suami istri yang sedang berkonsultasi dengan dokter, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med jelaskan pemeriksaan masa prakonsepsi sebelum hamil (pixabay.com)

Apabila sudah siap, barulah dokter melakukan pemeriksaan masa prakonsepsi, artinya sebelum hamil.

Periode prakonsepsi merupakan rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yakni sekitar 100 hari sebelum konsepsi.

Baca juga: Ketahui Cara Mengenali Masa Subur, Mulai dari Ovulation Test, Grafik Suhu Basal Hingga Lendir Vagina

Penjelasan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 05 Juni 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.