TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya sudah tidak asing lagi mendengar kata trust issue.
Mungkin tentunya didalam lingkup kehidupan kita terdapat beberapa orang yang memiliki trust issue, atau bahkan kita sendiri yang mengalaminya.
Masalah kepercayaan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan.
Trust issue merupakan ketidakpercayaan antara seseorang dengan orang lain.
Trust issue muncul karena seseorang merasa kecewa pada orang lain, entah karena dibohongi oleh yang bersangkutan atau karena tidak bisa menerima kenyataan yang terjadi.
Trust issue merupakan kondisi traumatic yang bisa menyebabkan penyakit mental.
Baca juga: Mengoptimalkan Skill atau Keterampilan Tertentu Sangat Berguna untuk Masa Depan Anak
Namun, sangat tergantung pada seseorang yang mengalami trust issue.
Misalnya seseorang yang tidak percaya pasangannya bisa saja memang pasangan pantas untuk tidak dipercaya atau sebaliknya sebenarnya pasangan layak dipercaya namun karena terlalu kaku sehingga muncul trust issue.
Sepanjang menimbulkan konflik berkepanjangan, maka bisa dikatakan mengalami trust issue.
Apabila seseorang mengalami trust issue mereka cenderung tampak baik-baik saja dimata umum atau keluarga atau teman, namun sebaliknya menyimpan suatu mmasalah.
Dampak akibat trust issue pada seseorang yakni merasa kurang bahagia, merasa kurang bermakna, dan merasa kesal dengan yang bersangkutan.
Baca juga: Dokter Gigi: Bagi Perokok Jangan Harap Gusi Kembali Cerah meski Lakukan Perawatan Depigmentasi
Trust issue bisa muncul mulai dari remaja atau smp.
Sikap seseorang yang mengalami trust issue misalnya, anak tidak percaya orangtua, tidak percaya pasangan atau ketika berkeluarga suami istri tidak saling percaya.
Jika seseorang mengalami trust issue beberapa hal yang perlu dipahami seperti pentingnya komunikasi atar pasangan, saling memaafkan, komitmen berubah lebih baik, dan berusaha tidak mengulangi suatu kesalahan.
Bisakah trust issue tersebut disembuhkan?
Berikut penjelasan Adib Setiawan, S.Psi. M.Psi. seorang psikolog keluarga dan pendidik anak.
Adib Setiawan S.Psi. M.Psi (Psikolog di www.praktekpsikolog.com)
Baca juga: Menkes Imbau Lansia Gemar Berolahraga dan Rutin Lakukan Skrining Kesehatan untuk Deteksi Penyakit
Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.
Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.