TRIBUNHEALTH.COM - Bipolar ialah salah satu gangguan mental yang berhubungan dengan adanya perubahan suasana hati yang drastis.
Perubahan suasana hati tersebut ialah dari manik berubah menjadi depresi ataupun sebaliknya dari depresi menjadi manik secara tiba-tiba.
Manik sendiri merupakan gambaran dari suasana hati yang sangat riang dan penuh semangat.
Sedangkan depresi merupakan gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang sangat mendalam.
Pada penderita bipolar, perubahan suasana hati tersebut kerap kali terjadi yang akhirnya dapat mengganggu aktivitas dan kegiatan sehari-hari.
Baca juga: dr. Yanne Cholida Jelaskan Prosedur Hipnoterapi untuk Penderita Bipolar
Dilansir TribunHealth.com, Praktisi Kesehatan Mental dan Titik Meridian Tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp,CHt,CI,CET memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar.
dr. Yanne menjelaskan, penderita bipolar pada saat merasakan manik, ia akan cenderung merasakan bahagia yang berlebihan, percaya diri yang berlebihan, hingga melakukan hal-hal yang ada di luar otak manusia.
Hal-hal tersebut contohnya seperti berjalan di tebing tanpa pelindung, naik ke atas genting, dan lain sebagainya yang ia anggap heroik.
Sedangkan depresi, orang tersebut cenderung merasakan kesedihan mendalam hingga ingin menyakiti dirinya sendiri.
"Nah kondisi setiap orang pasti berbeda-beda ya, tergantung apa yang terjadi pada dirinya apakah ia termasuk yang maniak atau depresi," tutur dr. Yanne.
Lantas ketika di lingkungan sekitar ada seseorang yang mengalami bipolar, hal apa saja yang harus dilakukan oleh keluarga dan teman-teman di sekitarnya?
Baca juga: Benarkah Hipnoterapi Dapat Mengendalikan Bipolar? Begini Penjelasan dr. Yanne Cholida
Menurut penuturan dr. Yanne, hal yang paling utama yang harus dilakukan keluarga dan teman-teman untuk menghadapi seseorang yang bipolar adalah memberikan suatu dukungan.
Pasalnya penderita bipolar sangat membutuhkan dukungan ketika perasaan manik atau depresi muncul secara tiba-tiba pada dirinya.
Dukungan yang dapat dilakukan oleh keluarga dan teman-temannya ialah dengan melakukan hal-hal yang positif.
Misalnya ketika manik muncul, penderita bipolar tersebut dapat diajak untuk melakukan suatu hobby, jika ia hobby memasak sebaiknya diajak untuk memasak bersama atau melakukan hal positif lainnya.
Dengan melakukan beberapa hal positif bersama keluarga dan teman, diharapkan perasaan manik yang muncul pada dirinya dapat ditangani dengan baik.
Baca juga: Kenali Gejala-gejala Bipolar Menurut Psikiater dr. Andriesti Herdaetham, SpKJ
"Daripada keluar rumah dan menimbulkan bahaya, lebih baik diajak untuk melakukan hal-hal yang positif sesuai dengan hobbynya," jelas dr. Yanne.
Sebaliknya, jika yang muncul adalah depresi, kesedihan yang mendalam, trauma di masa lalu, sebaiknya keluarga dan teman merangkul, memeluk dengan kasih sayang terhadap orang tersebut.
dr. Yanne mengungkapkan, memberikan pelukan dan kasih sayang dapat memunculkan hormon endorfin.
Hormon endorfin adalah hormon cinta, hormon yang dapat membuat orang merasa senang atau happy hormon yang akhirnya dapat membuat penderita bipolar tersebut dapat merasa nyaman dan tenang.
Baca juga: Bipolar Bukan Sekedar Masalah Psikologis, tapi Terjadi Gangguan Keseimbangan Neurotransmiter di Otak