TRIBUNHEALTH.COM - drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menjelaskan mengenai pertumbuhan tulang rahang.
Pertumbuhan tulang rahang dan bentuk tulang rahang terbentuk sejak fase lahir hingga kurang lebih memasuki usia sekitar 30 tahun.
Pertumbuhan pada rahang atas umumnya lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan pada rahang bawah atau mandibula.
Pertumbuhan rahang terpesat pada laki-laki terjadi saat memasuki usia 21 tahun hingga 22 tahun.
Sedangkan pada perempuan, pertumbuhan rahang terpesat terjadi pada usia yang lebih cepat yaitu sekitar usia 16 tahun hingga 20 tahun.
Lantas hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan pada rahang?
Baca juga: Kenali 6 Anomali yang Dapat Terjadi Akibat Permasalahan Gigi Bungsu, Berikut Ulasan drg. Anastasia
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang program Sapa Dokter.
Menurut penjelasan drg. Anastasia terdapat beberapa hal yang mempengaruhi proses pertumbuhan rahang seperti berikut ini.
- Kesehatan dan keberadaan gigi molar atau geraham kedua
drg. Anastasia menyebutkan, pertumbuhan rahang, besar rahang, hingga ukuran rahang dipengaruhi oleh kesehatan dan keberadaan gigi molar atau geraham kedua.
"Jadi gigi permanen kita itu ada yang kecil dan ada juga yang giginya besar," tutur drg. Anastasia.
"Yang kecil jumlahnya ada dua, yang besar ada tiga, baik itu di rahang atas atau bawah dan juga baik di kanan atau di kiri."
"Jadi masing-masing ada lima untuk gigi permanen, geraham kecil biasanya dokter menyebutkannya sebagai premolar dan geraham besar disebut dengan gigi molar."
Baca juga: Kenali 3 Alat Ekstra Oral untuk Atasi Masalah Rahang dari drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
- Adanya akar gigi yang tidak tercabut atau lepas saat gigi susu mengalami pergantian
- Adanya anomali gigi berlebih pada rahang
- Adanya ankilosis atau perekatan antar lapisan luar dari akar gigi dengan tulang
Menurut drg. Anastasia, kondisi ankilosis ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan foto rontgen.
Foto rontgen sendiri diperlukan dokter gigi untuk menegakkan diagnosis.
- Kondisi tulang yang tidak terabsorpsi di dalam proses erupsi
- Pada fase gigi susu terdapat tambalan berlebih yang tidak dirawat
Baca juga: Kebiasaan Mengunyah Terus-menerus Membuat Otot Rahang Lebih Besar, Akibatnya Wajah Menjadi Lebar