Waspada Kolesterol Tinggi pada Badan Kurus yang Kerap Disepelekan, Dokter Sebut Bisa Berisiko Stroke

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi penderita Stroke

Sehingga tidak semua obat kolesterol yang telah dikonsumsi harus dilanjutkan.

"Bisa jadi cuma pegal otot doang, padahal kolesterolnya sudah normal."

"Namun malah masi mengonsumsi obat padahal sudah normal," ucap Indra.

Ilustrasi pemeriksaan dokter (grid.id)

Maka dari itu dibutuhkan Medichal check up secara berkala.

Biasanya waktu Medichal check up yang dianjurkan oleh dokter adalah setiap 3 bulan.

Waspada Kolesterol Naik

Kolesterol naik seringkali dikeluhkan dengan berbagai gejala.

Namun sebenarnya adapula beberapa orang yang mengalami kenaikan kolesterol tanpa disertai dengan gejala.

Baca juga: Kolesterol Tinggi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Gejalanya Termasuk Nyeri Leher dan Punggung

Indra menyebut, kolesterol naik bisa datang sewaktu-waktu.

Bahkan bisa terjadi pada orang yang sehat alias tidak memiliki kolesterol sekalipun.

Kondisi ini dikaitakan dengan faktor makanan yang akan dikonsumsi.

Ilustrasi makanan tinggi kolesterol (Pixabay)

"Hati memproduksi kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh sekitar 70 hingga 75 %."

"Sisanya, sekitar 25 % kolesterol didapat dari makanan yang dikonsumsi," jelas Indra.

Maka dari itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat.

Baca juga: Prof. Wiku Adisasmito Ingatkan Masyarakat untuk Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Salah satunya dengan menjaga makanan rendah lemak.

Makanan yang bisa meningkatkan kolesterol adalah yang mengandung tinggi lemak.

Beberapa jenis makanan yang mengandung tinggi lemak, ialah daging dan Ice cream.

Ilustrasi konsumsi ice cream (kompas.com)

Disamping makanan, penyakit dan konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa mencetuskan peningkatan kolesterol.

Maka dari itu saat mengonsumsi obat atau menderita penyakit tertentu, perlu mendapatkan evaluasi dari dokter yang menangani.

Selain itu pula, kolesterol tinggi juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.

Baca juga: dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK Benarkan jika Faktor Genetik Memengaruhi Terjadinya Alopecia

Halaman
123