dr. Indra Wijaya Membenarkan Jika Makanan Tinggi Lemak Dapat Meningkatkan Kolesterol

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi makanan tinggi lemak, dr. Indra Wijaya sebut bisa meningkatkan kolesterol

TRIBUNHEALTH.COM - Plak pada pembuluh darah yang muncul sebagai dampak dari tingginya kadar kolesterol dalam darah bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jaringan tubuh.

Kondisi inilah yang akhirnya membuat penderita kolesterol tinggi menjadi lebih mudah merasa lelah.

Pasien yang mengalami kolesterol tinggi dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium biasanya mengalami gejala nyeri punggung maupun nyeri leher.

dr. Indra Wijaya membenarkan jika mayoritas pasien mengalami gejala seperti ini meskipun terkadang tidak menunjukkan gejala.

Selain itu, salah satu gejala lain yang bisa dirasakan adalah kepala terasa pusing.

"Tubuh kita itu membuat atau memproduksi kolesterol itu sendiri di hati," terang dr. Indra Wijaya.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Kista dan Kanker Payudara Menurut dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk

Ilustrasi kolesterol, menurut dr. Indra Wijaya tubuh juga memproduksi kolesterol (tribunnews.com)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes, dr. Indra Wijaya yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 07 Mei 2022.

Baca juga: dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk: Deteksi Dini Kanker Payudara adalah Hal yang Utama

Beberapa sumber menyatakan jika sekitar 70-75% hati memproduksi kolesterol yang mana dibutuhkan oleh tubuh.

"Maka dari itu tubuh kita membuat sendiri. Nah, sisanya sekitar 25-30% memang dari makanan yang kita makan," sambungnya.

Berdasarkan penuturan dr. Indra Wijaya, makanan yang bisa meningkatkan kolesterol adalah makanan yang tinggi lemak.

Misalnya seperti daging yang tinggi lemak, es krim, dan beberapa makanan lainnya.

Tak hanya itu saja, ternyata konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa meningkatkan terjadinya kolesterol.

"Sehingga perlu dilakukan evaluasi oleh dokter terutama pasien-pasien dengan kolesterol tinggi," lanjutnya.

dr. Indra Wijaya menambahkan jika kolesterol tinggi juga dipengaruhi oleh faktor keturunan atau faktor genetik meskipun pasien menjaga pola makan dan rajin berolahraga.

Meskipun tidak banyak, tetapi faktor genetik juga ada dalam daftar penyakit kedokteran.

Baca juga: Selain Scaling, Perawatan Akar Gigi Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Radang Gusi atau Gingivitis

Ilustrasi kolesterol, dr. Indra Wijaya ungkap jika faktor genetik juga memengaruhi naiknya kolesterol (tribunnews.com)

Baca juga: Berbagai Metode Mengatasi Gangguan Saluran Cerna Bawah, Simak dr. Aritantri Darmayani M.Sc., Sp.PD

Bahkan tidak menutup kemungkinan jika kolesterol bisa diidap sejak dini atau sejak usia anak-anak hingga remaja.

dr. Indra Wijaya mengatakan jika kolesterol tinggi bisa dideteksi dengan pemeriksaan darah.

"Kolesterol akibat intake atau makanan luar kontribusinya sekitar 25-30%," tutur dr. Indra Wijaya.

Maka dari itu, dr. Indra Wijaya mengimbau setiap orang untuk menjaga pola makan sehat dengan menjaga makanan rendah lemak.

Sebagai informasi, jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi minuman alkohol yang berlebihan, mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh seperti gorengan, susu full cream, kulit ayam, jeroan dan stres bisa menjadi penyebab kolesterol naik.

Halaman
12