Masih Banyak Penyandang Hemofilia yang Belum Terdeteksi, Dokter Sebut Pentingnya Memahami Gejala

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi seseorang yang mengalami Hemofilia

Karena kekurangan faktor pembekuan darah tersebut jika terjadi pendarahan, darah menjadi sukar membeku.

"Bayangkan jika seorang anak dengan Hemofilia terjadi pendarahan, lalu darahnya sulit membeku."

"Maka akan terjadi pendarahan yang sulit untuk diatasi dan akhirnya mengancam jiwa," ucap Novie.

Baca juga: dr. Olga Rasiyanti Siregar Sebut Jumlah Kantong Darah yang Dibutuhkan oleh Penyandang Talasemia

Salah satu gejala lain yang perlu dikenali pada penyandang Hemofilia, adalah seringnya pendarahan pada sendi dan otot.

Jika penyandang tidak mendapatkan penanganan yang optimal, maka sendi tersebut berpotensi mengalami kerusakan.

ilustrasi anak dengan hemofilia (pixabay.com)

Baca juga: dr. Muhammad Fiarry Fikaris Sebut Terjadinya Mimisan Bisa Dipengaruhi oleh Faktor Genetik

Bila sendi mengalami kerusakan bisa menyebabkan kecacatan.

"Kalau sudah cacat tidak bisa jalan, bergerak, sekolah. Akibatnya tidak bisa bekerja sehingga menganggu kualitas hidupnya," paparnya.

Berikut ini beberapa tanda lain Hemofilia, di antaranya:

Baca juga: dr. Lugyanti: Gatal setelah Menerima Transfusi Darah Tidak Jarang Ditemui

- Pendarahan pada luka, gusi, hidung/mimisan yang sulit berhenti

- Ditemukan darah pada urin dan feses

- Mudah mengalami memar

Penyebab Hemofilia

Ilustrasi mengenal penyakit hemofilia (Tribunnews.com)

Seorang ayah penyandang Hemofilia (xx) yang menikah dengan seorang istri tanpa Hemofilia (xy), jika memiliki anak laki-laki, maka kemungkinan anak akan lahir secara normal (xy) tanpa Hemofilia.

Berbeda bila melahirkan anak perempuan (xx), maka anak akan memiliki kromosom x dengan hemofilia yang diturunkan dari ayahnya.

Baca juga: Kolesterol yang Hambat Pembuluh Darah Jantung Bisa Timbulkan Angina, Tanda Awal Serangan Jantung

Akhirnya anak menjadi pembawa sifat Hemofilia.

"Karena perempuan punya xx, cuma 1 yang rusak. Maka masih bisa tercover dengan x yang normal dari ibunya," jelasnya.

ilustrasi sepasang suami istri yang sedang berkonsultasi dengan dokter (pixabay.com)

Sementara jika seorang istri yang menderita Hemofilia (xx), sedangkan suami tanpa Hemofilia (xy) lalu melahirkan anak laki-laki, maka anak laki-laki ini akan menerima 1 kromosom (x) dari si ibu.

"Disini kita tidak pernah tahu, apakah anak mendapatkan kromosom (x) normal atau kromosom (x) Hemofilia," sambung Novie.

Baca juga: Talasemia Bisa Sebabkan Kematian, Ketahui Faktor Pemicunya dari dr. Olga Rasiyanti Siregar Sp.A(K).

Jadi peluang pada anak laki-laki untuk menjadi Hemofilia sebesar 50% pada setiap kehamilan anak laki-laki.

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, Novie Amelia Chozie dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, (26/4/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)