Beragam Jenis Perawatan Orthodonti yang Perlu Diketahui dari drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi pemeriksan yang dilakukan oleh dokter gigi

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) menjelaskan beragam jenis perawatan Orthodonti.

Pada perawatan Orthodonti terdapat jenis Myofungsional.

Perawatan ini biasanya diperuntukkan pada anak-anak usia tumbuh kembang.

Baca juga: Lettu Kes. Ari Wd Astuti Paparkan Masalah yang Timbul Akibat Penumpukan Karang Gigi

Untuk melakukan perawatan ini, seorang anak harus melakukan perawatan prefentif terlebih dahulu.

Selain untuk anak-anak, perawatan Myofungsional juga bisa diberikan pada gigi yang maju.

Selanjutnya, setelah melewati perawatan Myofungsional maka berikutnya adalah perawatan Orthodonti.

ilustrasi pemeriksaan yang dilakukan dokter gigi (freepik.com)

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Health, perawatan Orthodonti ini juga terbagi menjadi 2 jenis.

Adalah perawatan Orthodonti lepasan dan cekat.

Perawatan Orthodonti jenis cekat itu ada beberapa jenis, seperti:

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati: Mengontrol Kesehatan Rongga Mulut Penting Dilakukan

- Bracket standar

- Bracket sewarna gigi

- Bracket self ligating

- Bracket self ligating perselen.

ilustrasi seseorang yang menggunakan behel gigi (pixabay.com)

Kemudian seiring dengan perkembangan ilmu, terdapat penemuan baru pada dunia kedokteran gigi.

Adalah Clear aligner atau Invasilign. Merupakan suatu perawatan orthodonti secara minimal pada kasus ringan tanpa menggunakan behel gigi.

Perawatan ini tentu membutuhkan sikap kooperatif yang baik dari pasien.

ilustrasi seseorang yang menggunakan clear aligner (freepik.com)

Lebih lanjut, biasanya sering dikenal bracket berada pada area depan gigi saja.

Namun rupanya adapula bracket yang dipasang pada area belakang gigi.

Baca juga: Meski Lepas Pasang, Bolehkah Invasilign Digunakan saat Tidur? Ini Jawaban drg. Anastasia Ririen

Perawatan ini banyak dipilih bagi masyarakat yang tidak ingin diketahui oleh orang lain telah memasang behel gigi.

Behel Gigi Mempengaruhi Rahang

Pemakaian behel gigi dapat mempengaruhi bentuk rahang.

Karena secara prinsip behel gigi bekerja untuk menggerakkan gigi dan disertai dengan rangsangan perkembangan rahang.

Ilustrasi setelah dilakukan perawatan orotdonti untuk memperbaiki hubungan rahang (lifestyle.kompas.com)

Misalnya pada kasus rahang atas bermasalah yang mengecil dan tidak tumbuh, maka dokter akan melakukan perawatan untuk memperbesar rahang.

Yaitu dengan alat ekspansi yang sangat variatif.

Baca juga: Kenali Masalah Pengeroposan Gigi Berdasarkan Penyebabnya yang Disampaikan Dr. drg. Munawir

Pada usia tumbuh kembang 8 hingga 14 tahun, merupakan masa yang tempat jika ingin melakukan perbaikan rahang.

Namun bila baru disadari di atas usia 20 tahun, maka penanganan yang terbaik adalah melalui bedah orthodonti.

Behel Gigi pada Gigi Gingsul

Gigi gingsul adalah salah satu maloklusi pada gigi.

Kondisi gigi gingsul dinamakan dengan gigi berjejal yang biasa terjadi pada gigi taring.

Ilustrasi gigi gingsul (tribunnews.com)

Munculnya gigi gingsul terjadi karena gigi taring tumbuh setelah gigi seri kedua dan gigi geraham kecil.

Sehingga membuat ruangan tertutup, barulah muncul gigi geraham.

"Jadi kalau menyempit, maka mencari tempat untuk tumbuh akhirnya jadilah gigi gingsul, keluar dari lengkung rahang," papar Ardiansyah.

Baca juga: Tak Hanya Gigi, drg. Anastasia Ririen Sebut Lidah Juga Perlu Rutin Dibersihkan

Gigi gingsul harus mendapatkan perawatan yang tepat.

Karena bertepatan pada gigi taring yang memiliki fungsi untuk memotong atau mencabik makanan.

Sehingga jika memiliki gigi gingsul, gigi taring tidak akan bekerja sesuai dengan fungsinya.

ilustrasi seseorang yang memiliki gigi gingsul (freepik.com)

Oleh karena itu, diupayakan untuk mensejajarkan gigi gingsul dengan gigi tetangganya dan berhubungan dengan gigi bawah.

Maka akan dihasilkan fungsi gigi yang lebih maksimal.

Kondisi yang Tidak Dianjurkan Memasang Behel

Sebelum pemasangan behel gigi dokter akan melakukan anamnesis terlebih dahulu.

Dokter akan memastikan akankan pasien layak untuk melakukan pemasangan behel

Baca juga: Perlunya Memperhatikan Berbagai Aspek dalam Merapikan Gigi Berjejal Menggunakan Kawat Gigi

Terutama pada pasien yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

Jika pasien diketahui memiliki penyakit yang berhubungan dengan regeneratif tulang atau kelainan pembentukan tulang, maka harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani penyakit pasien tersebut.

Ilustrasi dokter memberikan pemeriksaan kepada pasien (Freepik.com)

"Untuk memverivikasi apakah kondisi penyakit sistemiknya bermasalah atau sudah lebih baik," ungkap Ardiansyah.

Selanjutnya penting juga melakukan pemeriksaan penunjang. Seperti melakukan pemeriksaan Radiografi.

Dokter akan melihat struktur tulang pasien.

Baca juga: Apakah Gigi Geraham yang Hilang Memerlukan Gigi Palsu? Begini Jawaban drg. Citra Sp.Ort

Bila struktur tulang hanya sedikit, maka sebelum penanganan harus berkonsultasi dengan dokter spesialis periodonsia.

"Dibangun dulu gusinya dan jaringan pendukungnya, maka baru kita lakukan perawatan," imbuhnya.

Disamping kondisi di atas, bila pasien memiliki gigi goyang karena trauma atau banyak karang gigi juga tidak dianjurkan memakai behel gigi.

Ilustrasi pemeriksaan gigi (cewekbanget.grid.id)

Dengan catatan jika belum konsultasi dengan dokter spesialis periodonsia.

Karena hanya dokter spesialis periodonsia yang layak menentukan gigi bisa diberikan pemasangan orthodonti.

Baca juga: Informasi Lengkap Seputar Gigi Berlubang: Gejala, Penyebab, hingga Komplikasi yang Mungkin Terjadi

"Jika dokter spesialis periodonsia mengatakan tidak bisa, karena ada kemungkinan gigi tercabut, maka kita harus beritahu ke pasien."

"Bahwa tidak bisa dilakukan perawatan orthodonti maksimal, karena akan terjadi proses regenerasi tulang yang terhambat."

"Sehingga tidak memungkinkan gigi bertahan dengan baik," papar Ardiansyah.

Baca juga: Mengenal Rekonstruksi Rahang, Tindakan yang Berperan Mengembalikan Estetika

Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Health, Kamis(14/4/2022).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)