Penggunaan Alat Bantu Dengar Terlalu Sering Bisa Menyebabkan Seseorang Mengalami Tuli

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi penggunaan alat bantu dengar, menurut dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL, M.Kes bisa menyebabkan seseorang tuli

Penggunaan alat bantu dengar yang terlalu sering digunakan terutama apabila volume suaranya terlalu keras, bisa merusak sel-sel saraf pendengaran.

Pada saat sel saraf ini rusak, telinga akan kesulitan atau bahkan tidak bisa menghantarkan rangsang suara menuju otak.

Sehingga menyebabkan kesulitan dalam mendengarkan suara.

Tingkat kebisingan suara ditentukan dalam satuan desibel.

Suara percakapan normal secara umum memiliki tingkat kebisingan sekitar 60 desibel.

Sedangkan suara keras seperti bunyi mesin atau suara musik rock bisa mencapai sekitar 100-120 desibel.

Untuk menjaga fungsi pendengaran, disarankan untuk tidak terlalu sering mendengarkan suara bising atau nyaring.

Baca juga: Selain Wajah, Adakah Bagian Tubuh Lain yang Bisa Dilakukan Treatment Filler? Begini Ulasan Dokter

Ilustrasi penggunaan alat bantu dengar, dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL, M.Kes imbat untuk tak sering menggunakannya (kompas.com)

Sebagai informasi, batas tingkat kebisingan yang direkomendasikan adalah 85 desibel dengan waktu penggunaan maksimal 8 jam per harinya.

Baca juga: Kenali Treatment Filler, Perawatan Kecantikan yang Memperbaiki Estetika Bentuk Wajah

Penjelasan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala dan Leher, dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL, M.Kes dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 09 April 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.