Self Loving & Berdamai dengan Luka di Masa Lalu, Dapat Meningkatkan Kekebalan Mental di Masa Kini

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi mencintai diri sendiri dan berdamai dengan luka di masa lalu

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa orang yang memiliki masalah inner child atau luka di masa kecil enggan bersosialisasi dengan orang lain dan tidak mudah percaya dengan orang lain.

Hal ini terjadi akibat trauma yang masih ada pada dirinya, seseorang dengan masalah inner child takut jika luka tersebut akan timbul lagi akibat orang yang berada disekitarnya.

Namun menurut Psikolog Diah Mahmudah, S.Psi masalah inner child atau luka di masa kecil dalam psikolog adalah masalah pada intrapersonal bukan interpersonal.

Intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri sendiri, sedangkan interpersonal adalah komunikasi yang terjadi pada dua orang atau lebih atau komunikasi diri sendiri dengan orang lain.

Dilansir TribunHealth.com, Psikolog Diah Mahmudah, S.Psi memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Psikolog Diah menegaskan jika seseorang masih memiliki masalah inner child, sebaiknya tidak berprasangka buruk dulu terhadap orang disekitarnya dan sebaiknya menunda terlebih dahulu dinamika interpersonalnya.

Baca juga: Psikolog Diah Ungkapkan Cara Mencegah Emosi hingga Mengatasi Trauma pada Anak Akibat Emosi Orangtua

Ilustrasi orang dewasa yang masih memiliki masalah inner child (Freepik.com/by pch.vector)

Karena dinamika interpersonal itu akan membaik dan akan baik-baik saja jika diri sendiri sudah tuntas dengan dinamika intrapersonal yang ada pada dirinya.

Ketika kita masih memiliki luka di masa lalu sebaiknya fokus dulu kepada diri kita sendiri, karena diri kita tidak bisa menyimpan kebahagian dengan orang lain jika masih ada luka tersebut.

"Jadi kita upayakan untuk memberesi, membenahi, dan fokus pada diri kita sendiri. Karena mindset "orang itu menyerang saya, orang itu menghina saya" bisa muncul saat luka masih ada," jelas Psikolog Diah.

"Jangan fokus pada "orang itu" karena itu di luar kendali kita, sebaiknya kita fokus pada diri kita sendiri, fokus untuk mengontrol diri kita sendiri."

"Jika kita fokus pada self healing terapi, fokus terhadap metode anger management, maka kita bisa mengubah respon kita terhadap orang lain."

"Kita bisa mengubah respon kita menjadi respon yang lebih positif, dengan respon yang jauh lebih berdaya dan lebih baik," lanjut Psikolog Diah.

Psikolog Diah memaparkan, saat kita bisa fokus kepada diri kita sendiri, kita bisa nyaman dengan diri kita, mencintai, dan menerima diri kita dengan baik kita bisa melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain.

Self loving atau mencintai diri sendiri adalah salah satu bentuk kesadaran untuk memprioritaskan diri dan memfokuskan kebahagiaan dengan diri sendiri.

Baca juga: Mengenal Butterfly Hug, Salah Satu Metode untuk Anger Management atau Memanajemen Kemarahan

Ilustrasi mencintai diri sendiri (Freepik.com)

Saat diri sendiri sudah dapat berdamai dengan luka di masa lalu dan bisa mencintai diri sendiri, dan memiliki anger management dengan baik, maka diri kita akan mudah berpikir positif, tidak mudah marah, kecewa, ataupun sedih.

Karena hal tersebut adalah bentuk dari penerimaan diri terhadap diri kita sendiri dan dengan hal tersebut kekebalan mental kita akan semakin meningkat dan tidak mudah terpengaruh dengan omongan orang lain.

Pasalnya dampak dari luka masa lalu yang belum sembuh adalah kita menjadi rentan, mudah rapuh, kurang memiliki tameng, dan kurang memiliki kekebalan mental yang baik.

Sehingga jika orang yang toxic ataupun julid hal tersebut bisa langsung masuk ke dalam perasaan tanpa adanya filter dan tameng yang memadai.

"Nah itu kita sadari dulu, kita berdamai dulu dengan masalah kita, luka inner child kita di masa lalu," papar Psikolog Diah.

"Karena salah satu dampak positif dari membereskan luka di masa lalu adalah kita memiliki kekebalan mental yang baik."

"Jadi kalau ada orang yang ngomongin kita, kita tidak akan sebaper dulu, kita bisa menerimanya dengan baik, bisa mengendalikan diri dengan baik," lanjutnya.

Halaman
12