"Ini (event recorder) kaya gadget aja ya, jadi dikantongi oleh pasien di bawa kemana saja. Saat dia merasakan keluhan misalnya berdebar atau dia merasa lemas yang terkait dengan keluhan listrik dia bisa aktifkan atau ditekan kemudian akan terkoneksi dengan gadget kita melalui bluetooth dan rekamannya itu akan tersimpan dan bisa terkoneksi dengan email kita di rumah sakit," ujar Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
"Kalau juga keluhannya muncul 3 bulan, 4 bulan sekali, kita nggak bisa melakukan deteksi kita bisa pakai link," tegasnya.
Link ini adalah alat yang merekam jantung 24 jam tapi bisa berlangsung selama 3 tahun," ujarnya.
Alat ini di tanam dengan bius lokal di sisi dada kiri, tepatnya di bawah kulit.
Baca juga: 3 Tips Redakan Serangan Migrain, Hindari Makanan Pemicu hingga Coba Terapi Akupuntur
Baca juga: 6 Kondisi Serius yang Ditandai dengan Sakit Kepala Sekaligus Pusing, Aneurisma hingga Cedera Otak
Penjelasan Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 26 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
Baca tanpa iklan