Pasalnya, jika rambut pada organ intim terlalu banyak, bisa menimbulkan kelembapan.
Hal itu bisa memicu tumbuhnya jamur dan bakteri menjadi mudah masuk pada vagina.
Adanya jamur dan bakteri bisa mencetuskan terjadinya keputihan yang patut untuk diwaspadai.
Pada keputihan yang disebabkan oleh jamur Kandidiasis pulpovaginalis, disebabkan karena kondisi yang lembap.
Lembap ini juga bisa dipicu akibat kebiasaan memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.
Baca juga: Tips Cegah Penyakit Menular Seksual pada lbu Rumah Tangga, Ini Anjuran dr. Putri Anita Sari, Sp. KK
Bisa juga akibat tidak segera mengganti celana dalam karena sudah basah, karena aktivitas yang berlebihan.
"Jadi harus sering diganti pakaian dalamnya," ucap Rahmilasari.
Keputihan yang dipicu oleh jamur disebut Kandidiasis vulvovaginal.
Keputihan ini ditandai dengan:
- Berwarna putih
- Kental
Baca juga: Fakta Dibalik Penggunaan Daun Sirih untuk Bersihkan Organ Intim Wanita, Dokter Beri Peringatan Ini
- bergumpal
- dan gatal.
Bila penderita sering menggaruk pada area vagina ini, bisa menimbulkan iritasi dan kemerahan.
Sementara adanya bakteri, juga bisa menimbulkan keputihan.
Keputihan yang dipicu akibat bakteri, dinamakan dengan Bakterial vaginosis.
Keputihan ini biasanya ditandai dengan:
- Bau yang amis
Baca juga: Kekeringan Vagina Bisa Terjadi Jelang Menopause, Gairah Seksual dan Kemampuan Orgasme Turut Menurun
- Encer
- dan berwarna keabu-abuan.