- Kutil kelamin
- Sifilis
- Gonore
Penularan dapat terjadi karena melewati saluran plasenta.
"Maka dari itu pentingnya untuk melakukan deteksi dini agar pengobatan bisa diberikan sedini mungkin," pesan Anita.
Mencegah Penyakit Menular Seksual
Kenaikan kasus pasien yang menderita penyakit menular seksual, disebabkan oleh sering berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Untuk itu ia menghimbau kepada masyarakat untuk peduli terhadap penularan penyakit menular seksual.
Baca juga: Benarkah Penderita Hipertensi Tidak Boleh Konsumsi Pil Kontrasepsi? Simak Jawaban Dokter Berikut
Yaitu dengan setia melakukan hubungan seksual dengan 1 pasangan dan menggunakan alat kontrasepsi.
Meski begitu, ia tak menampik bahwa alat kontrasepsi tidak bisa memberikan perlindungan 100 %.
Saat ini satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa mencegah penyakit menular seksual hanyalah kondom.
"Kontrasepsi itu hanya kondom, tetapi kalau IUD, pil KB, nggak bisa mencegah penyakit menular seksualnya. Melainkan hanya mencegah kehamilannya," ungkap Anita.
Kondom memilih keefektifan berkisar 98 % bisa melindungi dari penyakit menular seksual.
Sisanya yang hanya berkisar 2 % memiliki peluang untuk bisa terjadi penularan.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS: Kontrasepsi Hormonal Dapat Menghambat Ovulasi dan Turunkan Libido
Hal itu bisa dilatarbelakangi karena alat kontrasepsi ini robek dan memiliki pori-pori yang tidak rapat, hingga menyebakan kebocoran.
"Jadi meski pakai kondom tetap berisiko, tetapi paling tidak bisa mengurangi (risiko penularan)," sambungnya.
Deteksi Dini Penyakit Menular Seksual
Seseorang yang mengalami penyakit menular seksual, harus segera melakukan deteksi sejak dini.
Bila ditemukan sejumlah tanda yang mencurigai, maka dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Anita menyampaikan, bila wanita mengalami gejala keputihan maka harus segera waspada.