Pemeriksaan ini dilakukan pada saat pasien datang.
Pertama kita lihat keadaan umumnya, apakah pasien lemas dan terlihat mau pingsan.
Baca juga: Benarkah Seseorang yang Terjangkit Demam Berdarah Bisa Mengalami Syok? Simak Kata dr. Mustopa, Sp.PD
Kita harus curiga, kemungkinan syok hipovolemik.
Karena darah yang terlalu banyak keluar lewat kencing.
Lalu kita cek vital signnya, tekanan darahnya. Dia syok atau tidak.
Baca juga: Asal Muasal Hernia, Kenali Bagian Tubuh untuk Mengantisipasi Penyakit Ini, Simak Penjelasan Dokter
Kemudian cek suhunya, ada demam atau tidak.
Karena kencing warna merah itu bisa terkait dengan infeksi juga.
Infeksi dan inflamasi di saluran kencing bisa menyebabkan kencing berwarna merah.
Baca juga: Selain Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil, Sering Kesemutan dan Kebas Menandakan Kencing Manis
Kalau ada infeksi dan inflamasi biasanya ditandai dengan rasa nyeri.
Kalau infeksi dan inflamasi terjadi pada saluran kencing bagian bawah, seperti Uretra, maka nyerinya pada saat kencing.
Sementara jika inflamasinya di perut bawah, itu biasanya Sistitis (banyak terjadi pada wanita).
Baca juga: Baking Soda Punya Beberapa Manfaat untuk Kesehatan, Netralkan Asam Lambung hingga Atasi Bau Ketiak
Itu terkadang ditandai dengan kencing warna merah dan disertai nyeri.
Kalau tidak diobati, kumannya bisa naik ke atas, ke ginjal (Pielonefritis).
Kalau sudah sampai Pielonefritis harus segera ditangani, kalau perlu ada obat-obatan injeksi yang masuk.
Karena kalau tidak bisa jatuh ke kondisi Sirs sampai dengan Urosepsis.
Urosepsis itu tingkat mortalitasnya paling tinggi dibanding dengan Sepsis yang lain.
Baca juga: Beragam Pemeriksaan dalam Mendiagnosa Penyakit Sepsis, Berikut Penjelasan dr. Mustopa, Sp.PD
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)