TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit gusi merupakan kondisi medis yang dimulai dengan menumpuknya plak di rongga mulut.
Penyakit gusi tidak bisa diabaikan begitu saja.
Jika dibiarkan tanpa perawatan, penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.
Pada tahap tertentu, penyakit gusi dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan tulang rahang, dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Selasa (22/3/2022).
Penyakit gusi dapat dicegah dengan menjaga kebersihan rongga mulut.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan gusi.
1. Benang gigi
Baca juga: Lebih Penting Tusuk Gigi atau Dental Floss? Berikut Penjelasan drg. Anastasia
Baca juga: Pemilihan Bahan dan Cara Penggunaan Dental Floss Harus Memenuhi Persyaratan Dokter Gigi
Bersihkan gigi dengan benang paling tidak sekali sehari.
Flossing membantu menghilangkan plak dan makanan yang berada di luar jangkauan sikat gigi, menurut Asosiasi Dokter Gigi Amerika Serikat (ADA).
Tidak masalah melakukan flossing kapan saja.
Kegiatan ini dapat dilakukan pada pagi hari, malam hari, atau kapan saja.
2. Lakukan pembersihan gigi secara teratur
Baca juga: Tidak Boleh Dianggap Sepele, Ini Pentingnya Konsultasi ke Dokter Gigi saat Alami Gigi Sensitif
Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa Saja, Anak-anak Juga Perlu Melakukan Pemeriksaan Rutin Ke Dokter Gigi
Dokter gigi dapat mendeteksi gejala awal penyakit gusi jika melihatnya secara teratur.
Dengan begitu gejala dapat diobati sebelum menjadi lebih serius.
Pembersihan profesional adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan karang gigi.
Itu juga dapat menghilangkan plak yang terlewatkan saat menyikat gigi atau flossing.
Jika menderita gingivitis, menyikat gigi, flossing, dan pembersihan gigi secara teratur dapat membantu membalikkannya.
3. Berhenti merokok
Baca juga: Tips Cegah Terjadinya Gusi Turun, Rutin Kontrol ke Dokter Gigi hingga Berhenti Merokok
Satu di antara alasan bagi perokok untuk berhenti: merokok sangat terkait dengan timbulnya penyakit gusi.
Karena merokok melemahkan sistem kekebalan, itu juga membuat lebih sulit untuk melawan infeksi gusi, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).