TRIBUNHEALTH.COM – Kecenderungan seseorang untuk bergonta-ganti pasangan seksual adalah satu dari sekian banyak faktor risiko infeksi menular seksual.
Memiliki lebih dari satu pasangan bisa berimbas pada kesehatan fisik maupun psikis.
Risiko penularan HIV lebih tinggi pada orang-orang yang berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan.
Semakin banyak pasangan yang dimiliki maka akan semakin besar kemungkinan salah satu diantaranya telah terinfeksi HIV dan tak menyadarinya.
Untuk membahas mengenai kesehatan seksual, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: dr. Adnania Nareswari Sp.PD : Breakout Berlangsung Lama dan Mengenai Seluruh Wajah
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan seorang Medical Sexologist.
Ia bekerja di klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan.
Selain itu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS juga praktik di Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.
Baca juga: dr. Hermawan Setyanto Sebut Menghirup Asap Rokok Terus Menerus dapat Menimbulkan Masalah Kesehatan
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS akan menjawab segala pertanyaan terkait kesehatan seksual sebagai berikut.
Pertanyaan:
Seringnya berganti pasangan kan tidak dianjurkan ya dok karena berisiko terhadap kesehatan seksual wanita.
Lantas bagaimana tanggapan terhadap pasangan yang beberapa kali bercerai kemudian menikah kembali?
Lita, Tinggal di Semarang.
Baca juga: Apakah Seseorang Bisa Mengalami Purging dalam Waktu Lama? Ini Jawaban dr. Adniana Nareswari, Sp.DV
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Menjawab:
Di masa sekarang ini belum semua wanita diimunisasi dengan vaksin HPV.
Untuk wanita vaksinasi HPV itu perlu.
Akan selalu ada risikonya berganti pasangan.
Apalagi jika dia juga menikah dengan pria multipartner.