TRIBUNHEALTH.COM - Obsessive compulsive disorder (OCD) merupakan gangguan mental yang menyebabkan penderitanya merasa harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang.
Apabila tidak dilakukan, pengidap obsessive compulsive disorder (OCD) akan diliputi kecemasan atau ketakutan.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapapun.
Meskipun lebih sering terjadi di awal usia dewasa, obsessive compulsive disorder (OCD) juga bisa terjadi pada anak-anak maupun remaja.
Baca juga: Kesehatan Sistem Reproduksi Terganggu Akibat Terlalu Sering Konsumsi Ayam Negeri, Ketahui Alasannya
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulfa Oktanida Syarif yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 04 Februari 2022.
Pengidap terkadang sudah menyadari bahwa pikiran dan tindakannya tersebut berlebihan, akan tetapi tetap saja merasa harus melakukannya dan tidak bisa menghindarinya.
Dokter menuturkan jika penanganan untuk pengidap obsessive compulsive disorder (OCD) perlu komprehensif.
Baca juga: Organ Reproduksi yang Tak Berkembang dengan Baik Bisa Mengganggu Proses Reproduksi Saat Dewasa
Pemberian obat-obatan
Salah satu penanganan obsessive compulsive disorder (OCD) adalah dengan konsumsi obat-obatan.
Obat diperlukan untuk menyeimbangkan neurotransmiter di otak yang menyebabkan adanya obsesi dan kompulsif.
Psikoterapi
Psikoterapi ini adalah suatu jenis terapi dimana penderita dibantu oleh terapis, psikolog klinis atau psikiater untuk membantu pengidap obsessive compulsive disorder (OCD) menghadapi obsesi dan kompulsif.
"Misalnya kalo pegang ini (suatu barang), aku harus cuci tangan 10 kali. Nah nanti (penderita) akan diajarkan bagaimana supaya begitu pegang tahan menjadi 8 kali aja deh jangan 10 kali, hal ini bertahap sampai bisa berkurang," pungkasnya.
"Jadi dari yang paling ringan sampai paling berat bisa di handle gejalanya," lanjutnya.
Baca juga: drg. Erni Marliana Sebut Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Mengurangi Keparahan Kondisi Sariawan
Pengobatan obsessive compulsive disorder (OCD) bertujuan untuk mengendalikan gejala yang muncul, sehingga metode yang dilakukan tergantung kepada tingkat keparahan gejala.
Pasalnya obsessive compulsive disorder (OCD) bukanlah suatu penyakit yang menular mapun berbahaya.
Akan tetapi penderita obsessive compulsive disorder (OCD) akan berperilaku secara obsesif dan kompulsif yang disertai stres berat sehingga bisa mengganggu aktivitas diri dan hubungannya dengan orang disekitarnya.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Seksual Wanita Penting Dilakukan untuk Kesejahteraan Wanita di Usia Dewasa
Penjelasan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulfa Oktanida Syarif dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 04 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.