TRIBUNHEALTH.COM - Pubertas merupakan suatu tanda seorang anak akan beranjak remaja.
Tanda seorang anak mengalami pubertas adalah adanya perubahan fisik tertentu.
Pubertas bisa datang lebih cepat dan lebih lambat.
Baca juga: dr. Diana Suganda Paparkan Kebutuhan Gizi Anak Pra Pubertas Agar Memiliki Gizi yang Optimal
Pubertas lebih cepat atau dini lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
Bahkan, 5 sampai 10 kali lebih banyak daripada anak laki-laki.
Pada anak laki-laki yang mengalami pubertas dini, umumnya 40 % disebabkan oleh suatu tumor.
Adanya tumor memicu hormon keluar lebih cepat.
Baca juga: Apakah Laki-laki Berusia di Bawah 20 Tahun Bisa Alami Gangguan Prostat? Ini Tanggapan Dokter Urologi
Risiko Pubertas Dini
Menurut Nanis, risiko yang bisa terjadi akibat menstruasi dini adalah anak akan lebih pendek.
Karena rangsangan untuk mengeluarkan hormon seks, seperti ekstrogen dan testosteron pada lempeng pertumbuhan menjadi lebih cepat menutup.
"Jadi anak cepat tumbuhnya dibanding anak umumnya, tetapi lempeng pertumbuhannya tutupnya cepat."
"Akhirnya anak lebih cepat berhenti untuk tumbuh," papar Nanis.
Nanis mengatakan, umumnya seseorang yang mengalami pubertas dini akan mengeluhkan khawatir masa menopause akan terjadi lebih cepat.
Baca juga: Cara Cegah Perawakan Pendek pada Anak, Ini Pesan dari Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi
Padahal, tidak selalu menstruasi dini menyebabkan menopause lebih cepat.
Karena terdapat suatu penelitian yang menunjukkan, menstruasi dini justru bisa membuat seorang wanita mengalami masa menopause lebih lambat.
Namun itu semua bergantung dengan sejumlah faktor. Seperti:
- Etnik
- Genetik
- dan gaya hidup.
Baca juga: Alasan Saraf Kejepit Rentan Dialami Usia Tua dan Produktif, Dokter: Salah Satunya karena Gaya Hidup
"Orang yang merokok menopausenya lebih dini, orang yang gemuk menopausenya lebih lama."