Alternatif selain kopi
Baca juga: Studi Ilmiah Sebut Minum Kopi sebelum Sarapan Bisa Rusak Metabolisme Tubuh
Baca juga: Penderita Hipertensi Perlu Batasi Konsumsi Kopi dan Tiga Makanan Berikut, Berisiko Tingkatkan Tensi
Ilmuwan mengatakan, jika seseorang mengalami lesu di sore hari setelah minum kopi, soulusinya adalah mengurangi konsumsinya.
Beri jeda dengan tidak meminum kopi selama beberapa heri terlebih dulu.
Dengan demikian kafein dalam tubuh bisa bersih.
Baru kemudian mulai minum kopi kembali.
Idealnya, minum kopi “harus menyenangkan dan bermanfaat, dan benar-benar memberi Anda dorongan saat Anda membutuhkannya,” kata Dr. Seth Blackshaw.
Sementara itu, jika kafein dirasa tidak lagi memberi dorongan energi, para ahli merekomendasikan untuk tidur siang, berolahraga, atau duduk di luar dan mendapatkan paparan cahaya alami.
Cara-cara itu dinilai dapat menambah dorongan energi – secara alami.
Baca juga: Adanya Batu Empedu Bisa Diatasi dengan Prosedur Laparoskopi, Begini Penjelasan dr. Hasan Maulahela
Baca juga: Penelitian Ungkap Rutin Minum Teh dan Kopi Bisa Turunkan Risiko Stroke dan Demensia
“Pantau tidur Anda dan pastikan Anda tidur nyenyak,” kata Dr. Mark Stein, profesor di Departement of Psychiatry and Behavioural Science di University of Washington.
“Tidur yang cukup dan aktivitas fisik adalah intervensi lini pertama untuk masalah perhatian dan kantuk."
"Kafein adalah tambahan yang berguna, tetapi Anda tidak ingin menjadi tergantung padanya.”
kafein, bahan aktif utama dalam kopi, memiliki reputasi yang dapat dibenarkan sebagai penambah energi.
Tetapi kafein juga merupakan obat, yang artinya dapat mempengaruhi kita masing-masing secara berbeda, tergantung pada kebiasaan konsumsi dan gen kita.
Perbedaan efek jangka panjang dan jangka pendek kopi ini dikenal juga sebagai paradoks kafein.
“Paradoks kafein adalah bahwa dalam jangka pendek, kafein membantu perhatian dan kewaspadaan. Ini membantu beberapa tugas kognitif, dan membantu tingkat energi, ”kata Mark Stein.
“Tetapi efek kumulatif – atau dampak jangka panjang – memiliki efek sebaliknya.”
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)