TRIBUNHEALTH.COM - Ubi jalar merupakan bahan makanan yang mudah dijumpai di Indonesia.
Selain mudah, ubi jalar termasuk murah dan relatif terjangkau untuk semua kalangan.
Meski demikian, ubi jalar rupanya memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.
Dilansir TribunHealth.com dari Healthline, berikut ini adalah uraiannya.
Pencegahan kekurangan vitamin A
Vitamin A memainkan peran penting dalam tubuh.
Kekurangan nutrisi penting ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di banyak negara berkembang.
Baca juga: Defisiensi Vitamin A Dapat Sebabkan Rabun Senja, Bisa Picu Buta Permanen jika Tak Ditangani
Baca juga: Benarkah Konsumsi Vitamin A Berlebihan Sebabkan Kulit Kering? Simak Ulasan dr. Lusiyanti,M.Med,Sp.KK
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kerusakan sementara dan permanen pada mata dan bahkan menyebabkan kebutaan.
Defisiensi vitamin A juga dapat menekan fungsi kekebalan dan meningkatkan kematian, terutama di kalangan anak-anak dan wanita hamil dan menyusui.
Ubi jalar adalah sumber beta karoten yang sangat mudah diserap, yang dapat diubah tubuh menjadi vitamin A.
Intensitas warna kuning atau oranye ubi jalar terkait langsung dengan kandungan beta karotennya.
Ubi jalar oranye telah terbukti meningkatkan kadar vitamin A dalam darah lebih banyak daripada sumber beta karoten lainnya, karena mengandung berbagai nutrisi yang sangat mudah diserap.
Hal ini membuat makan ubi jalar menjadi strategi yang sangat baik untuk melawan kekurangan vitamin A di negara berkembang.
Peningkatan regulasi gula darah
Baca juga: dr. Mustopa : Konsumsi Karbohidrat Lain dan Nasi yang Berlebih Meningkatkan Kadar Gula Darah
Baca juga: Konsumsi Alkohol Dapat Tingkatkan Kadar Gula Darah, Perlu Dihindari Penderita Diabetes
Ketidakseimbangan kadar gula darah dan sekresi insulin adalah karakteristik utama diabetes tipe 2.
Ubi jalar ini mungkin tidak hanya menurunkan glukosa darah puasa dan kadar kolesterol LDL (jahat), tetapi juga meningkatkan sensitivitas insulin.
Namun, data saat ini tidak membenarkan penggunaan ubi jalar dalam pengobatan diabetes tipe 2.
Pasalnya penelitian pada manusia lebih lanjut masih diperlukan.
Baca juga: Punya Rasa Manis, Apakah Ubi Jalar Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes?
Mengurangi kerusakan oksidatif dan risiko kanker
Kerusakan oksidatif pada sel sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, yang terjadi ketika sel membelah tak terkendali.
Diet kaya antioksidan, seperti karotenoid, dikaitkan dengan risiko kanker perut, ginjal, dan payudara yang lebih rendah.
Studi menunjukkan bahwa antioksidan kuat ubi jalar dapat mengurangi risiko kanker.
Kentang ungu memiliki aktivitas antioksidan tertinggi.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)