Dia mengatakan itu adalah yang pertama dari jenisnya yang merinci perbedaan tingkat keparahan antara infeksi omicron dan delta.
Namun Prof Hunter mengatakan kelemahan utamanya adalah membandingkan data omicron dari satu periode dengan data Delta dari periode sebelumnya.
Baca juga: Orang yang Sudah Melakukan Vaksinasi COVID-19 Masih Memungkinkan Mengalami Badai Sitokin
Baca juga: Waspada, Tak Hanya Dialami Pasien Covid-19 Badai Sitokin Bisa Terjadi pada Penderita Penyakit Berat
"Jadi meskipun kasus omicron lebih kecil kemungkinannya untuk berakhir di rumah sakit daripada kasus delta, tidak mungkin untuk mengatakan apakah ini karena perbedaan virulensi yang melekat atau apakah ini karena kekebalan populasi yang lebih tinggi pada bulan November dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada tahun ini,” ujarnya.
"Sampai batas tertentu ini tidak masalah bagi pasien yang hanya peduli bahwa mereka tidak akan sakit parah."
"Tetapi penting untuk diketahui untuk memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang kemungkinan tekanan pada layanan kesehatan."
Hasil studi non-peer review oleh Imperial College London, dirilis minggu lalu, menunjukkan tidak ada tanda bahwa Omicron lebih ringan dari Delta, meskipun mengakui bahwa data tentang penerimaan rumah sakit sangat terbatas.
Baca berita lain tentang Covid-19 di sini.
(TribunHealth.com/Nur)