TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol tinggi adalah suatu penyakit dengan gejala yang tidak benar-benar jelas.
Seseorang tidak akan tahu pasti bahwa kolesterolnya dalam kadar yang tinggi kecuali menjalani tes darah.
Namun setidaknya ada empat tanda yang menandakan kemungkinan peningkatan kadar.
Hal itu disampaikan oleh Dr Deborah Lee dari Apotek Online Dr Fox kepada Express.co.uk.
Arcus senilis
Baca juga: Tanda Awal Diabetes Bisa Diamati Kasat Mata, Termasuk Pandangan Kabur dan Hilangnya Berat Badan
Baca juga: dr. Dwi Septiadi Sebut Penderita Vertigo Sering Merasa Makin Pusing saat Membuka Mata
Arcus senilis adalah lingkaran abu-abu atau putih yang terlihat di atas dan di bawah bagian luar kornea mata.
Kondisi ini sangat umum pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi tidak pada orang di bawah 45 tahun.
"Jika arcus senilis terjadi pada seseorang di bawah 40 tahun, itu mungkin menandakan peningkatan kolesterol," papar Dr Lee.
Pada orang dengan hiperlipidemia familial, lingkaran ini biasanya terjadi sebelum usia 45 tahun dan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, tambah Mayo Clinic.
Xanthelasma
Baca juga: Benarkah Oatmeal dan Jengkol Bisa Turunkan Kolesterol? Simak Penjelasan dr. Tan Shot Yen Berikut
Xanthelasma adalah gumpalan putih kekuningan dari bahan lemak yang terakumulasi di bawah kulit di bagian dalam kelopak mata atas dan bawah.
Gumpalan ini biasanya muncul di sekitar mata dan hidung dan umumnya simetris.
"Xanthelasma tidak berbahaya tetapi dapat terjadi terkait dengan peningkatan kadar kolesterol," Kata Dr Lee.
"Xanthomas tendon dapat terjadi pada buku-buku jari, lutut, tendon Achilles atau tendon kaki."
Kontraktur Dupuytren
Baca juga: Biji Labu dan Tiga Makanan Ini Bisa Turunkan Kadar Kolesterol
Baca juga: Perlukah Melakukan Diet untuk Mengurangi Kolesterol? Begini Ulasan dr. Tan Shot Yen
Kontraktur Dupuytren adalah jenis kelainan bentuk tangan yang bisa menandakan kolesterol tinggi.
“Dengan kondisi ini, ada pengencangan pada tendon yang memasok jari keempat dan kelima, di telapak tangan, sehingga Anda merasa sulit untuk meluruskan jari keempat dan kelima sepenuhnya. Akhirnya, jari-jari benar-benar tertekuk," papar Dr Lee.
“Dalam studi penelitian, kontraktur Dupuytren lebih sering terjadi pada mereka yang kadar kolesterolnya meningkat."
"Ini juga terkait dengan merokok, alkohol, dan diabetes."
Tak ada denyut nadi
Ketika dokter memeriksa, mereka mungkin menemukan denyut nadi yang tidak ada di anggota tubuh tertentu.
Kondisi ini kadang-kadang menunjukkan kolesterol tinggi.
“Jika mereka mendengarkan arteri yang tersumbat dengan stetoskop, dokter mungkin mendengar suara abnormal yang disebut bruit," jelas Dr Lee.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)