dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K) Ungkap Jumlah Penderita Jantung Bawaan pada Anak di Indonesia

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi bayi baru lahir-simak penjelasan dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K) mengenai jumlah penderita jantung bawaan pada anak di Indonesia.

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung bawaan terjadi pada proses pembentukan jantung di dalam janin.

Seorang anak yang telah terdeteksi mengalami penyakit jantung bawaaan atau biasa disebut PJB harus segera mendapatkan penanganan lebih lanjut.

dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K) pun mengungkapkan jumlah penderita PJB di Indonesia.

Baca juga: Dampak yang Bisa Terjadi bila Anak Alami Penyakit Jantung Bawaan menurut dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)

Menurut keterangannya, dari hasil penelitian terakhir dari 1000 kelahiran terdapat 8 hingga 10 bayi lahir yang menderita PJB.

ilustrasi kesehatan jantung (kompas.com)

"Andaikan penduduk kita 250 juta, maka bayi yang lahir di Indonesia 5 juta/tahun."

"Kalau 1/100, maka bayi yang lahir di Indonesia yang menderita kelainan jantung bawaan sekitar 50 ribu."

"Dan 25 persennya itu menderita penyakit jantung bawaan kritis," jelas Syarif dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Pentingnya Melakukan Deteksi Dini

Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi secara dini.

Yaitu dengan melakukan cek saturasi.

Ilustrasi saturasi oksigen (kompas.com)

Pemeriksaan ini sudah menjadi universal screening bagi bayi baru lahir yang sudah dipulangkan.

Cek saturasi dilakukan pada tangan bagian kanan dan kaki bagian kiri.

Setelah diperoleh hasilnya, maka keduanya dibandingkan.

Baca juga: Lakukan Deteksi Jantung Bawaan pada Anak dengan Cara Ini, Simak Ulasan dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)

Bila saturasi di tangan kanan lebih dari 97 %, maka akan dinyatakan bagus.

Namun jika kurang dari angka 97 &, maka perlu waspada.

Begitu pula bila terdapat perbedaan jarak hasil pengukuran lebih dari 3 %, maka hal ini juga perlu diwaspadai adanya kelainan jantung bawaan pada anak.

Ilustrasi jantung (tribunnews.com)

Pemeriksaan ini bisa dengan mudah dilakukan oleh siapapun.

Baik oleh bidan maupun di daerah-daerah tanpa peralatan khusus sekalipun.

Baca juga: 4 Tahap Penyakit Sifilis, Bisa Picu Meningitis hingga Masalah Jantung pada Tahap Akhir

"Kita bisa mendeteksi lebih dini penyakit jantung bawaan secara lebih baik," tambah Syarif.

Dengan melakukan deteksi secara dini, maka dapat menekan jumlah kasus kematian akibat penyakit jantung bawaan.

Halaman
12