dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K) Ungkap Jumlah Penderita Jantung Bawaan pada Anak di Indonesia

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi bayi baru lahir-simak penjelasan dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K) mengenai jumlah penderita jantung bawaan pada anak di Indonesia.

Cara Lain dalam Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Pemeriksaan ini bernama Fetal ekokardiografi.

Lebih kompleks, pemeriksaan jantung bawaan pada anak bisa dilakukan dengan cara lain selain melalui cek saturasi.

Adalah melalui pemeriksaan Fetal ekokardiografi.

Ilustrasi dokter sedang melakukan pemeriksaan (freepik.com)

Merupakan pemeriksaan pada jantung bayi dalam kandungan menggunakan prinsip yang sama dengan pemeriksaan USG.

"Namun perlu kita ingat bahwa janin itu kecil sekali, jadi pasti jantungnya akan sangat lebih kecil," ucap Syarif.

Maka dari itu, untuk melakukan pemeriksaan ini bukan merupakan hal yang mudah.

Baca juga: Prenatal Yoga Dapat Memperlancar Sirkulasi Darah, dr. Sigit: Denyut Jantung Bayi Menjadi Lebih Baik

Dibutuhkan alat-alat khusus dan keterampilan yang maksimal.

Ia menambahkan, selain pemeriksaan dalam kandungan, deteksi dini penyakit jantung bawaan juga bisa dilakukan sesudah bayi dilahirkan dan pada fase pertumbuhan anak (3 bulan sampai 5/8 tahun).

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, Syarif Rohimi ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (6/4/2021).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)