TRIBUNHEALTH.COM - Migrain adalah kondisi neurologis yang dapat menyebabkan banyak gejala.
Kondisi ini sering terjadi dalam keluarga dan dapat menyerang semua usia.
Situs kesehatan Healthline menyebut wanita lebih mungkin didiagnosis migrain dari pada pria.
Diagnosis migrain ditentukan berdasarkan riwayat klinis, gejala yang dilaporkan, dan dengan mengesampingkan penyebab lain.
Seperti apa rasanya migrain?
Baca juga: Seorang Pria Sembuh dari Migrain Kronis setelah Adopsi Pola Makan Plant-based, Ahli Beri Catatan Ini
Baca juga: Sakit Berdenyut di Kepala Belum Tentu Migrain, Penting untuk Segera Konsultasi dengan Dokter
Orang menggambarkan nyeri migrain sebagai sensasi berdenyut di dalam kepala.
Rasa sakitnya mungkin mulai ringan.
Tapi tanpa pengobatan, migrain bisa menjadi sedang hingga parah.
Nyeri migrain paling sering menyerang area dahi.
Biasanya di satu sisi kepala, tetapi bisa terjadi di kedua sisi atau bergeser dari satu sisi ke sisi lain.
Sebagian besar serangan migrain berlangsung sekitar 4 jam.
Jika tidak dirawat atau tidak menerima pengobatan, migrain dapat bertahan selama 72 jam hingga seminggu.
Gejala migrain
Baca juga: Tips Agar Penderita Migrain Bisa Tidur Berkualitas, Cobalah Tidur dan Bangun dengan Waktu Konsisten
Baca juga: Migrain Bisa Turunkan Durasi Tidur REM, Penelitian Ungkap Dampaknya pada Kualitas Tidur
Gejala migrain mungkin mulai 1 hingga 2 hari sebelum sakit kepala itu dimulai. Ini dikenal sebagai tahap prodromal.
Gejala selama tahap ini dapat meliputi:
- mengidam makanan
- depresi
- kelelahan atau energi rendah
- sering menguap
- hiperaktif
- sifat lekas marah
- leher kaku
Pada migrain dengan aura, aura terjadi setelah tahap prodromal.
Selama aura, penderita migrain mungkin memiliki masalah dengan penglihatan, sensasi, gerakan, dan ucapan.
Contoh masalah ini meliputi:
- kesulitan berbicara dengan jelas
- merasakan sensasi tertusuk atau kesemutan di wajah, lengan, atau kaki
- melihat bentuk, kilatan cahaya, atau titik terang
- kehilangan penglihatan untuk sementara
Fase serangan
Baca juga: Apakah Migrain Tanda Menderita Penyakit Stroke? Ini Jawaban dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes
Baca juga: Tips NHS Minimalkan Risiko Migrain, Hindari Pemicu hingga Minum Obat untuk Redakan Gejala
Fase berikutnya dikenal sebagai fase serangan.