Begini Pengobatan yang Dapat Dilakukan Oleh Penderita Vertigo, Simak Penjelasan dr. Dwi Septiadi B.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi penderita vertigo, dr. Dwi Septiadi B. jelaskan pengobatannya

Biasanya kondisi ini disebabkan karena obat tetes telinga.

Dokter tak sarankan menggunakan obat-obatan tanpa resep atau prosedur dari dokter.

Apabila sakit telinga kemudian meneteskan obat sendiri tanpa anjuran dokter, lebih baik dihindari terlebih dahulu.

Baca juga: dr. Alexandra Clarin Hayes Berikan Solusi untuk Mengatasi Mata Panda dan Susah Tidur

Jika penyakit vertigo disebabkan oleh hal-hal yang lain pada syaraf pusat, pasien harus menghindari alkohol dan kopi.

Karena berdasarkan penelitian, ternyata kopi dapat memicu penyakit vertigo.

Selain itu, vertigo juga dapat dipengaruhi oleh posisi.

"Saat tidur kemudian hendak bangun, lakukanlah secara perlahan," ungkapnya.

Jika sudah muncul vertigo dengan gejala yang minim, hindari hal-hal tersebut.

Karena aktivitas sederhana seperti ini sangat memengaruhi.

Penyebab vertigo tepi atau perifer diakibatkan adanya organ keseimbangan di dalam telinga.

ilustrasi seseorang yang mengalami vertigo, simak ulasan dr. Dwi Septiadi B. (pixabay.com)

Sebenarnya terdapat kristal dan sensor pergerakkan di dalam telinga.

Dimana terdapat organ yang memiliki kristal.

Jika kristal lepas, akan menyumbat sensor pergerakkan.

Sehingga sensor pergerakkan menjadi sensitif.

Sedikit pergerakkan saja akan sensitif dan menyebabkan pusing, sehingga disarankan untuk meminimkan pergerakkan.

Seperti membalikkan posisi kepala, dari tidur ke duduk atau dari tidur ke berdiri atau mungkin membalikkan badan.

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Jelaskan Kegiatan Body Shaming dan Bullying Terhadap Seseorang

Lakukanlah secara perlahan, sehingga dapat mencegah dan meminimalisir penyakit vertigo.

Yang perlu dipahami, bukan posisi tidur yang mempengaruhi, namun perubahan posisinya yang mempengaruhi.

Penjelasan Dokter Umum, dr. Dwi Septiadi B. dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Tanya Dokter edisi 28 Januari 2020.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.