Sebuah Studi Memandang Virus Corona Berasal dari Pasar Wuhan, Pemerintah China Sudah Musnahkan Bukti

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Petugas keamanan berdiri di depan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang ditutup di kota Wuhan, di Provinsi Hubei, pada 11 Januari 2020, di mana komisi kesehatan Wuhan mengatakan bahwa pria yang meninggal karena penyakit pernapasan telah membeli barang. China mengatakan pada 11 Januari 2020 bahwa seorang pria berusia 61 tahun telah menjadi orang pertama yang meninggal karena penyakit pernapasan yang diyakini disebabkan oleh virus baru dari keluarga yang sama dengan SARS (Sudden Acute Respiratory Syndrome), yang memakan korban ratusan jiwa. kehidupan lebih dari satu dekade lalu. Empat puluh satu orang dengan gejala mirip pneumonia sejauh ini telah didiagnosis dengan virus baru di Wuhan, dengan salah satu korban meninggal pada 8 Januari 2020, kata komisi kesehatan kota China tengah di situsnya.

"Virus itu tidak datang dari bagian lain Wuhan dan kemudian sampai ke pasar Huanan."

"Buktinya sangat kuat berbicara tentang virus yang dimulai dari pasar dan kemudian bocor ke lingkungan sekitar pasar."

Pemerintah China hilangkan bukti

Petugas keamanan berpatroli di pasar ikan tradisional Huanan di kota Wuhan, China, Jumat (24/1/2020). Pasar ikan itu ditutup setelah virus corona yang mematikan dideteksi berasal dari pasar itu. (AFP/HECTOR RETAMAL)

Baca juga: Belum Ada Tanda Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Benarkah Virus Corona Tak Akan Pernah Hilang?

Baca juga: Penelitian Terbaru: Virus Corona Bisa dengan Mudah Masuk ke Otak dan Menyelinap di Neuron

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan penyelidikan sendiri tentang asal mula pandemi, dan mengatakan hewan adalah penyebab pandemi yang paling mungkin.

Tetapi WHO juga mengatakan kesimpulannya tidak pasti dan meminta pemerintah China untuk memberikan lebih banyak informasi dan akses.

Informasi ini mungkin tidak akan pernah terungkap, kata Worobey.

Pemerintah China membersihkan pasar Huanan dari semua hewan dan mendisinfeksinya ketika menjadi jelas bahwa tempat itu terkait dengan Covid-19, pada Januari 2020.

Tindakan itu bisa menghilangkan risiko penyebaran lebih lanjut, tetapi juga menghancurkan bukti penting yang bisa digali.

"Saya tidak akan menyebut ini bukti konklusif, tetapi saya akan menyebut ini bukti yang sangat kuat," kata Worobey.

Baca berita lain tentang Covid-19 di sini.

(TribunHealth.com/Nur)