TRIBUNHEALTH.COM – Merasa nyeri dan kram perut selama menstruasi merupakan hal yang umum terjadi.
Kondisi ini hampir pasti dialami oleh wanita setiap bulannya.
Hal ini terjadi ketika Rahim berkontraksi untuk meluruhkan lapisannya yang telah menebal.
Pada saat pembuahan tidak terjadi, tubuh akan menurunkan kadar hormon progesteron.
Baca juga: Konsumsi Buah dan Sayur Bermanfaat untuk Kontrol Peradangan Tubuh, Bisa Kendalikan Badai Sitokin
Hal ini akan membuat lapisan Rahim perlahan meluruh dan keluar dalam bentuk darah yang disebut dengan menstruasi.
Kontraksi rahim yang terlalu kuat selama proses peluruhan dapat menekan pembuluh darah di dekatnya.
Akibatnya, suplai oksigen ke rahim menjadi lebih sedikit.
Rendahnya asupan oksigen yang masuk ke rahim inilah yang menjadi penyebab kram, nyeri, atau sakit haid muncul.
Kadarnya cenderung meningkat tepat sebelum menstruasi keluar.
Ketika kadar prostaglandin tinggi, kram dan nyeri perut akan terasa semakin intens.
Jika nyeri yang dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari, baiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter yang berkompeten di bidangnya.
Sehingga dapat diketahui penyebabnya serta mendapatkan penanganan yang baik.
Baca juga: 4 Gejala dan Faktor Risiko Sleep Apnea Obstruktif, Termasuk Mendengkur dan Mudah Lelah
Untuk membahas mengenai kesehatan seksual, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan seorang Medical Sexologist.
Ia bekerja di klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan.
Selain itu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS juga praktik di Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS akan menjawab segala pertanyaan terkait kesehatan seksual sebagai berikut.
Pertanyaan: