TRIBUNHEALTH.COM - Penasihat Vaksin Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) menolak merekomendasikan booster vaksin untuk masyarakat umum.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan pada Jumat (17/9/2021) waktu AS.
FDA merupakan lembaga setara BPOM yang ada di Indonesia.
Mereka merekomendasikan booster hanya untuk kalangan terbatas, yakni orang yang berusia 65 tahun ke atas dan untuk orang yang berisiko tinggi terkena infeksi parah.
Selain itu, orang yang berisiko tinggi terkena infeksi di tempat kerja juga menjadi prioritas, dilansir TribunHealth.com dari CNN.
Lalu mengapa booster tak direkomendasikan untuk masyarakat luas?
Baca juga: Pemerintah Anjurkan Pendatang dari Luar Negeri untuk Vaksin Dahulu sebelum Masuk ke Indonesia
Baca juga: Presiden Moderna Sorot Kemampuan Penularan Varian Delta, Ingatkan Perlindungan Vaksin Bisa Melemah
"Tujuan yang dinyatakan dari vaksin ini adalah untuk melindungi dari penyakit serius," kata Dr. Paul Offit, seorang profesor pediatri di Rumah Sakit Anak Philadelphia, dalam pertemuan tersebut.
"Data menunjukkan bahwa vaksin ini melakukan hal itu," tambahnya.
"Ini persis seperti yang Anda harapkan," tandasnya.
Hal senada juga dikatakan pihak Pfizer.
Mereka mengatakan vaksinnya masih sangat bisa mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat Covid-19 di AS, dengan efektivitas lebih dari 90%.
Meski perusahaan tak menampik, mungkin efek kekebalan tersebut tak bertahan lama.
Tak cukup bukti
Para pakar sebenarnya masih merasa tak cukup bukti untuk melihat perlu atau tidaknya booster bagi masyarakat umum.
Pasalnya, data kesehatan yang mendukung penelitian ke arah sana masih terbatas.
"Menurut pendapat saya, kami membutuhkan ini di armamentarium kami -- dosis booster sekarang, terutama untuk orang tua dan (mereka yang memiliki) kondisi berisiko tinggi lainnya --tetapi saya berbagi kecemasan dengan rekan-rekan saya tentang jarangnya data keamanan," kata Dr. Mark Sawyer, seorang profesor pediatri klinis di University of California San Diego.
"Saya berharap CDC meluncurkan ini secara bertahap."
Hal senada diungkap oleh Michael Kurilla, spesialis penyakit menular di National Center for Advancing Translational Sciences.
Baca juga: Berikut 3 Vaksin Covid-19 Baru yang Telah Mendapat Izin Penggunaan Darurat dari BPOM
Baca juga: 2 Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Berikan Perlindungan yang Cukup, Studi Terbaru Sebut Tak Perlu Booster
Dia tak menampik, orang tua perlu mendapat booster vaksin.
Namun belum ada data yang menunjukkan perlunya melakukan hal yang sama pada populasi umum.
"Jadi tidak jelas bahwa setiap orang perlu didorong, selain sebagian dari populasi yang jelas akan berisiko tinggi terkena penyakit serius," kata Kurilla.
"Tidak jelas bagi saya bahwa data yang kita lihat sekarang berlaku untuk populasi umum."
Baca berita lain tentang Covid-19 dan vaksinasi di sini.
(TribunHealth.com/Nur)