TRIBUNHEALTH.COM - Mengetahui kesehatan tubuh secara umum memang perlu dilakukan.
Hal ini untuk mendeteksi gangguan atau penyakit yang diderita yang bisa secara tidak sadar dialami.
Gangguan tersebut bisa menimpa pada berbagai fungsi organ, seperti fungsi organ jantung dan ginjal.
Namun tahukah Anda bagaimana caranya dalam mendeteksi kesehatan untuk mengetahui fungsi organ jantung dan ginjal?
Baca juga: Hampir Sama, Ini Beda Gejala Penyakit Stroke dan Jantung, Simak Ulasan dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube TribunTimur, dr. As'ari As'ad SpKN-TM menjelaskan keterangannya.
As'ari menjelaskan, dalam mendeteksi penyakit dapat dilakukan dengan radioaktif.
"Untuk mengetahui fungsi ginjal, kita bisa melakukan melalui pemeriksaan radioaktif.
"Ini bisa dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif," ujarnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, maka akan diketahui hasil mengenai masing-masing fungsi organ.
"Nanti hasil setelah pemeriksaan, kita bisa mengetahui fungsi ginjal kiri berapa mili liter/menit, dan fungsi ginjal kanan berapa mili liter per menit," sambungnya.
Baca juga: Deteksi Penyakit dengan Radioaktif dari Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir, dr. Asari Asad SpKN-TM
Cara Kerja
Berdasarkan penjelasannya, cara kerja dalam ilmu kedokteran nuklir adalah menggunakan radioaktif.
Radioaktif ini berbentuk cairan, yang kemudian akan disuntikkan pada tubuh pasien.
Tidak hanya itu saja, radioaktif ini juga bisa dimasukkan dalam tubuh dengan cara diminum dalam bentuk pil.
Selanjutnya, bila pasien telah mendapatkan suntikkan atau meminum cairan radioaktif dalam bentuk pil tersebut, maka tubuh pasien akan memancarkan sinar radiasi yang dideteksi dengan menggunakan kamera.
Pada ilmu kedokteran nuklir, sinar yang digunakan dalam mendiagnosa suatu penyakit yang terdapat pada organ menggunakan sinar gama dan beta.
Baca juga: Apakah Suntikkan Radioaktif yang Masuk pada Tubuh Berbahaya? Ini Tanggapan dr. Asari Asad SpKN-TM
"Bila sudah diminum atau disuntikkan, maka pasien akan dideteksi dengan menggunakan kamera gama."
"Kamera ini berbentuk seperti CT Scan dan berjumlah dua yang bernama kamera SPECT dan PENT," sambungnya.
Untuk mendeteksi adanya suatu penyakit, kamera tersebut perlu diarahkan pada organ tertentu yang dicurigai mengalami masalah.
Baca juga: Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz Sebut Penyebab Pasien Covid-19 Berisiko Alami Gizi Kurang
"Kalau kita ingin mendeteksi fungsi jantung, ya kameranya mengarah di jantung."