Kemudian terjadi batasan udara.
Baca juga: Mengenal Perawatan Kecantikan Wajah, Snow White Light Peel Treatment Bersama dr. Carmelita Christina
Udara yang masuk tidak seperti pada paru-paru sehat.
Sehingga udara yang masuk akan terbatas.
Hal ini mengakibatkan suplai oksigen menjadi kurang.
Selain itu juga dapat terjadi kerusakkan paru.
Kerusakkan paru bisa bersifat permanen dan bisa juga bersifat sementara.
Namun berdasarkan pengalaman dokter, pasien-pasien yang terinfeksi COVID-19 untuk gejala sedang dan berat terjadi beberapa kerusakkan paru yang bertahan sampai 3 bulan.
Dimana biasa disebut sebagai fibrotik.
Jaringan paru tidak elastis akibat fibrotik.
Sehingga saat sudah sembuh masih batuk.
Baca juga: Keluhan yang Muncul pada Pengguna Kawat Gigi, Begini Ulasan Dr. drg Eddy Heriyanto Habor, Sp.Ort (K)
Penjelasan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru), dr. Edward Pandu Wiriansya Sp.P(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 14 Agustus 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.