Kekerasan Menjadikan Anak Sering Berkata Kasar? Berikut Ulasan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi orangtua yang berbicara kasar terhadap anak

TRIBUNHEALTH.COM - Sebagai orangtua, mungkin tidak disadari telah melakukan kekerasan pada anak.

Dampak kekerasan pada anak bisa berkepanjangan, bahkan dapat mempengaruhi sikap anak di masa depan.

Sebelum memasuki perkembangan remaja, perkembangan pada anak usia 6-9 tahun perlu diperhatikan.

Hal yang perlu diperhatikan yakni perkembangan kognitif, perkembangan sosial, perkembangan fisik, dan perkembanngan emosi.

Salah satu perkembangan yang perlu diperhatikan adalah emosi anak mengenai kekerasan.

Kekerasan pada anak tidak hanya kekerasan fisik dans eksual saja, tapi bisa lebih dari itu.

ilustrasi orangtua yang berbicara kasar terhadap anak (grid.id)

Baca juga: Ibu yang Menderita HIV Tidak Bisa Memberikan ASI Kepada Anaknya, Begini Ulasan dr. Tan Shot Yen

Tanpa disadari, perilaku orangtua yang menelantarkan anak juga termasuk salah satu bentuk kekerasan terhadap anak.

Beragam bentuk kekerasan pada anak yakni:

- Kekerasan emosional

- Penelantaran anak

- Kekerasan fisik

- Kekerasan seksual

Berikut adalah dampak kekerasan pada anak:

- Kekerasan pada anak bisa berdampak kematian

- Luka atau cedera

Baca juga: Awal Terjadinya Hipertensi Biasanya Tidak Menunjukkan Gejala, Begini Penjelasan dr. Mustopa, Sp.PD

- Gangguan perkembangan otak dan sistem sarap

- Kekerasan berakibat anak memiliki sikap negatif

- Gangguan kesehatan

- Masalah pada masa depan anak

Bagaimana dengan anak yang sering berbicara kasar terhadap orangtua?

Halaman
12