Terapi Musik untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Bisa Bantu Anak Lebih Rileks dan Fokus

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi terapi musik

"Itu yang penting juga sih dalam terapi musik, menjalin hubungan antara si terapis dengan klien ya gitu."

"Itu yang sebenarnya sulit dibangun," tandasnya.

"Awalnya itu. Karena kita harus memusatkan mencari perhatian dia supaya bisa fokus."

Tantangan

Ilustrasi terapi musik (Pixabay)

Baca juga: Beberapa Hal Berikut Penting Dilakukan Orang Tua untuk Anak Down Syndrome

Melakukan terapi musik untuk ABK memiliki tantangan tersendiri.

Satu di antara tantangan tersebut adalah waktu tidur ABK.

"Karena anak ABK itu tantangannya tidur," kata Ike R. Sugianto.

"Jadi tidurnya nggak teratur, kalau malamnya kurang tidur pasti paginyanya," lanjutnya.

Dia menyebut, hal seperti ini bisa menjadikan terapi lebih susah.

Karenanya, dibutuhkan terapi musik untuk membuat anak lebih rileks.

Baca juga: Kenali Down Syndrome, Kelainan Kromosom pada Anak

Dengan demikian, terapi lainnya bisa lebih mudah untuk dilakukan.

"Jadi untuk lebih rileks, untuk menunjang proses terapi yang lainnya."

Sebenarnya, tantangan yang akan dihadapi berbeda-beda, bergantung pada level, jenis gangguan, dan tingkat keparahannya.

Terapis akan memulai dari regulasi diri terlebih dulu.

"Karena ada juga anak ABK yang hanya lari kesana kesini tidak bisa menerima arahan."

"Ketika mereka bisa menerima arahan, barulah masuk instruksi-instruksi sederhana," lanjutnya.

Instruksi yang dimaksud bisa menirukan tepuk tangan, tepuk meja, perkusi, atau lain-lain.

"Supaya lebih fokus dan konsentrasi," tandasnya.

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)