Gangguan Kecemasan Sosial Banyak Terjadi pada Usia Produktif, Simak Bedanya dengan Kecemasan Biasa

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi kecemasan sosial

TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan kecemasan sosial ternyata lebih banyak dialami orang yang berada pada usia produktif.

Fakta tersebut dipaparkan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ, ketika menjadi narasumber dalam program Ayo Sehat Kompas TV edisi Jumat (2/7/2021).

"Gangguan kecemasan sosial ini mulai dari usia muda," katanya, dikutip TribunHealth.com.

"Ada survei yang baru saya baca tahun 2020, melibatkan sampel dari Indonesia usia 18-29 tahun, 90 persen."

Gangguan kecemsaan sosial sendiri bisa ditandai dengan adanya kecemasan ketika harus menghadapi situasi sosial.

Baca juga: Dokter Paparkan Faktor Risiko Gangguan Kecemasan Sosial, Mulai Faktor Biologis hingga Parenting

Baca juga: Cemas ketika Harus Hadapi Interaksi Sosial? Dokter Jelaskan Kapan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

Ilustrasi kecemasan sosial (Freepik)

dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ, orang yang mengalami gangguan ini takut akan dinilai negarif, dikritik, atau bahkan ditolak.

Karenanya, mereka cenderung memiliki perilaku penghindaran.

"Jadi Jauh sebelum dia berhadapan dengan situasi sosial itu dia sudah menghindar atau mengkhawatirkannya," katanya.

Kendati demikian, tak semua cemas merupakan gangguan.

Dia tak menampik, kecemasan merupakan salah satu emosi, dan wajar dirasakan seseorang.

Lalu bagaimana batas kecemasan masih bisa dikatakan wajar?

Baca juga: Dokter Jelaskan Penyebab Gangguan Kecemasan Sosial, Bisa Disertai Gejala Fisik dan Psikis

Baca juga: Cemas Menghadapi Vaksinasi? Simak Tips Berikut untuk Mengatasinya

Ilustrasi gangguan kecemasan sosial (Pixabay)

"Untuk membedakannya adalah bahwa ketika kecemasan itu sudah berlangsung lama," papar dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ.

"Di dalam kriteria diagnosis dikatakan minimal 6 bulan dan itu sudah sangat mengganggu."

Artinya, kecemasan yang dialami sudah menganggu kehidupan.

Dalam hal ini dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ mencontohkan, bisa menggangu kehidupan sehari-hari, performa kerja, ataupun pendidikan.

Masalah ini bisa menimbulkan gejala fisik sekaligus psikis.

Baca juga: Mengapa Saya Sering Overthinking dan Cemas Berlebihan? Berikut Jawaban Psikolog

Ilustrasi gangguan kecemasan sosial (Pixabay)

Dari segi fisik, gangguan kecemasan sosial ditandai dengan beberapa hal sebagi berikut.

  1. Tubuh gemetar
  2. Jantung berdebar kencang
  3. Ketegangan otot dan nyeri
  4. Mual
  5. Pusing

Sedangkan pada gejala psikis antara lain:

  1. Perasaan ingin melarikan diri
  2. Selalu ingin menghindar Ketika Harus tampil di depan umum
  3. Merasa cemas dan takut berkelanjutan
  4. Takut diamati atau dinilai orang lain
  5. Menghindari kontak mata saat berbicara
  6. Menghindari aktivitas sosial

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)