Dokter Jelaskan 6 Jenis Kekurangan Gizi pada Anak, Mulai Obesitas hingga Gagal Tumbuh

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi - pemeriksaan stunting - Pemeriksaan kepada anak dalam rangka melawan Stunting di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2019).

TRIBUNHEALTH.COM - Asupan gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak akan membuat anak mengalami kekurangan gizi.

Bila kondisi ini dibiarkan terlalu lama, maka akan berisiko anak mengalami berbagai gangguan kesehatan.

Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Health, Dokter Tri Agustina menjelaskan, kondisi kekurangan gizi dapat diartikan dengan malnutrisi.

Kendati demikian, malnutrisi tidak hanya dapat diartikan dengan kekurangan gizi saja, melainkan juga dengan kelebihan gizi.

Baca juga: Dokter Spesialis Jelaskan Tahapan Terjadinya Komplikasi Organ pada Penderita Penyakit Diabetes

Baca juga: Insomnia Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Simak Gejala dan Berbagai Dampak Buruknya

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Gusi Bengkak Dok? Apakah dari Sikat Gigi atau Obat Kumur?

"Mal itu salah, nutrisi itu nutrisi."

"Jadi malnutrisi adalah asupan gizi salah, baik kekurangan atau kelebihan gizi," terang Tri.

Tri menambahkan, kondisi kekurangan gizi terbagi menjadi enam jenis.

1. Kwashiorkor

Pada kondisi kwashiorkor, kekurangan gizi timbul akibat kebutuhan asupan protein tidak tercukupi.

Anak yang mengalami kondisi kekurangan gizi jenis ini, akan menimbulkan beberapa risiko gangguan kesehatan. Yaitu:

- Warna kulit menjadi pucat

- Rambut tidak hitam

- Anak mengalami bengkak pada beberapa bagian tubuh (kaki, tangan, wajah)

- Otot yang menjadi tipis

- Mudah mengalami diare

- Mudah Lemas

2. Marasmus

Ilustrasi malnutrisi (kompas.com)

Sementara pada kondisi marasmus, kekurangan gizi terjadi akibat tidak tercukupi kebutuhan asupan karbohidrat dan protein.

Kondisi ini bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang timbul pada anak. Seperti:

- Berat badan turun

Halaman
123