Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang Berisiko Sebabkan Kanker Rahim, Simak Ulasan Dokter

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi berbagai macam alat kontrasepsi

Sehingga terjadinya risiko darah tinggi untuk jangka panjang.

Selain itu, juga berisiko terjadinya kanker rahim.

Selain berpengaruh pada pembulih darah juga berpengaruh terhadap resistensi cairan seperti berat badan.

Masing-masing alat kontrasepsi memiliki kriteria dan persyaratan.

Suntik KB ada yang bisa dilakukan selama sebulan sekali atau bahkan 3 bulan sekali.

Pada prinsipnya memang lebih aman dan tidak perlu konsumsi obat.

Telat sehari bisa saja terjadinya kehamilan.

Kekurangannya yakni jika dipakai selama bertahun-tahun bahkan lebih dari 5 tahun berisiko menyebabkan kanker pada rahim perempuan.

Kegemukkan juga bisa disebabkan karena penggunaan suntik KB.

Implan juga sama saja.

Karena prinsipnya dosis implan justru lebih besar.

Baca juga: Dokter Gigi Sebutkan Kandungan Pasta Gigi yang Dapat Mengatasi Nyeri dan Penutupan Gigi Sensitif

Baca juga: Menurut Dokter Gigi, Perubahan Tekanan Dapat Memicu Terjadinya Gigi Sensitif, Begini Penanganannya

Baca juga: Apakah Benar Injeksi Immune Booster Bagus untuk Daya Tahan Tubuh, Kulit dan Kaya Vitamin, Dok?

IUS sama saja seperti IUD.

Prinsipnya dipasang didalam rahim.

Prinsip kerjanya berbeda.

IUS atau IUD menghalangi sperma dalam pembuahan.

Sehingga terjadi infeksi secara steril di dalam rahim perempuan.

Kembali lagi pada prinsipnya seluruh alat kontrasepsi tidak ada yang bagus atau buruk semuanya.

Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Fita Maulina dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 10 Juni 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.