TRIBUNHEALTH.COM - Selama pandemi Covid-19 banyak misinformasi yang terjadi.
Tak terkecuali misinformasi seputar penggunaan hand sanitizer berbasis alkohol.
Terkait hal ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) membeberkan sederet fakta mengenai hand sanitizer.
Dilansir TribunHealth.com dari laman resmi WHO, berikut ini adalah fakta-faktanya.
Tak masalah sering digunakan
Baca juga: Simak Aturan Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja
Baca juga: Apakah Termasuk Gejala Covid Jika Merasakan Nyeri Otot, Diare, Flu tapi Tidak Demam Dok?
Pembersih berbasis alkohol tidak menimbulkan resistensi antibiotik.
Tidak seperti antiseptik dan antibiotik lain, patogen (kuman berbahaya) tampaknya tidak mengembangkan resistensi terhadap pembersih berbasis alkohol.
Pembersih berbasis alkohol aman untuk digunakan semua orang
Alkohol dalam pembersih tidak terbukti menimbulkan masalah kesehatan yang relevan.
Sedikit alkohol diserap ke dalam kulit, dan sebagian besar produk mengandung emolien untuk mengurangi kekeringan kulit.
Alergi dan pemutihan pada rambut tangan akibat alkohol merupakan efek samping yang sangat jarang terjadi.
Tertelan dan keracunan tidak disengaja mungkin terjadi.
Namun kasus tersebut juga sangat jarang.
Pembersih berbasis alkohol dapat digunakan oleh Muslim
Zat buatan apa pun yang dikembangkan untuk meringankan penyakit atau berkontribusi pada kesehatan yang lebih baik diizinkan oleh Alquran, termasuk alkohol yang digunakan sebagai bahan medis.
Lebih aman untuk sering membersihkan tangan dari pada memakai sarung tangan
Baca juga: Apakah Dampak dari Virus Covid-19 Bisa Menyebabkan Gangguan Infeksi pada Paru-paru?
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran, Pemerintah Tambah Kapasitas Tempat Tidur RS
Mengenakan sarung tangan berisiko menularkan kuman dari satu permukaan ke permukaan lain dan mencemari tangan Anda saat mengeluarkannya.
Mengenakan sarung tangan tidak menggantikan hand sanitizer.
Petugas kesehatan memakai sarung tangan hanya untuk tugas tertentu.
Menyentuh botol hand sanitizer di tempat umum tidak masalah
Baca juga: Hati-hati, Pasien yang Sudah Negatif COVID-19 Bisa Terkena Badai Sitokin, Simak Penjelasan Dokter
Baca juga: Waspada, Berbagai Komplikasi Jantung dan Pembuluh Darah Akibat Covid-19