Kenali Gejala Gingivitis atau Radang Gusi Agar Tidak Terjangkit, Simak Penjelasan Dokter Gigi

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi gejala gingivitis yakni gusi mudah berdarah

Kemudian yang kedua adalah mikroorganisme.

Mikroorganisme dalam kasus gingivitis mayoritas adalah mikroorganisme yang aerob pada fase dininya yang nantinya akan berkembang juga dan bakteri anaerob juga memiliki peran disana ketika sudah sampai di fase kronis atau kasus lanjut.

Apabila diteliti mayoritas adalah gram positif ada sekitar 56% dan gram negatif sebesar 44%.

Dan bakteri anaerob hanya sekitar 41% dan selebihnya adalah aerob.

Jadi bakteri yang berkembang dengan oksigen.

Ilustrasi pemeriksaan gigi (Freepik.com)

Karena ia bermula dari plak diatas gusi yang supragingiva, bukan subgingival untuk fase awalnya.

Meskipun nanti pada proses selanjutnya, ketika menjadi kronis maka bakteri anaerob akab berperan disana.

Yang selanjtnya adalah faktor predisposisi.

Predisposisi adalah faktor-faktor yang bisa mempercepat atau memperparah kejadian gingivitis.

Yang pertama adalah mengenai restorasi atau bentuk penambalan.

Maka dari itu meskipun kita awam, kita dapat mengunjungi dokter yang berkompeten agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Yang kedua adalah adanya karies.

Yakni lubang pada gigi akibat aktivitas mikroorganisme.

Kejadian tidak halusnya permukaan gigi menyebabkan terjadinya food impaction atau makanan yang mudah menyelip pada area permukaan gigi yang dekat dengan gusi.

Yang bisa memicu kejadian radang gusi atau gingivitis.

Baca juga: Bagaimana Gejala dan Penanganan Penyakit Hepatitis A, Dok?

Baca juga: Dok, Adakah Perawatan Lain Merapikan Gigi Selain Penggunaan Kawat Gigi?

Apabila ada pasien yang menggunakan gigi palsu yang tidak tepat termasuk gigi palsu yang tidak dirawat dengan tepat, hal ini juga bisa menjadi presdiposisi kejadian cepatnya radang gusi.

Pasien yang tidak menjaga kebersihan alat orto yang dipasang pada gigi dapat memicu gingivitis.

Idealnya posisi gigi geligi berada pada lengkungnya.

Apabila terjadi proses berjejal dapat memicu kejadian gingivitis karena faktor membersihkan yang sedikit lebih sulit akibat gigi yang berjejal.

Mereka yang bernafas menggunakan mulut dalam riset menunjukkan adanya pemicu kejadian gingivitis.

Penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 09 April 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.