Dokter Jelaskan Pentingnya Tetap Menjaga Kehamilan di Saat Berpuasa

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi wanita hamil

TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan adalah momen yang dinanti setiap pasangan yang berkeluarga.

Kehadiran anak dianggap sebagai pelengkap dan kebahagiaan rumah tangga.

Semua dilakukan agar kesehatan janin tetap terjaga, terutama mengonsumsi asupan yang cukup.

Namun, di saat bulan Ramadhan, muncul kekhawatiran bagi ibu hamil ketika akan menjalani ibadah puasa.

Mencukupi cairan dalam tubuh adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh ibu hamil.

Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi ibu hamil saat berpuasa.

Ilustrasi ibu hamil (Pixabay.com)

Baca juga: Mengenal Penyebab Penyakit Polip pada Hidung yang Perlu Dketahui

Karena memerlukan kebutuhan cairan yang lebih banyak.

Jika mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi bisa berbahaya bagi ibu hamil, karena dapat mengurangi air ketuban di rahim dan mempengaruhi perkembangan janin.

Meskipun ibu hamil memilih jatah dispensasi untuk tidak berpuasa, tidak sedikit ibu hamil yang sanggup menjalankan ibadah puasa.

Namun, perlu diperhatikan lebih khusus bagi ibu hamil yang menderita penyakit tertentu seperti diabetes melitus, hipertensi, atau pendarahan tiddak disarankan untuk berpuasa.

Kehamilan dibagi menjadi tiga, yaitu trimester 1, trimester 2, dan trimester 3.

Ilustrasi ibu hamil (Pexels)

Kondisi perubahan fisiologis ibu hamil berbeda di setiap trimester.

Yang sangat tidak direkomendasikan pada trimester pertama.

Faktor yang menyebabkan pendarahan

- Kehamilannya tidak kuat/rahim lemah

- Letak plasenta salah (plasenta menutupi jalan lahir/mendekati jalan lahir).

Bisa saja akibat terlalu lelah atau bahkan seusai berhubungan dengan suami.

Karena sperma laki-laki dapat melunakkan mulut rahim yang dapat menimbulkan kontraksi.

Baca juga: Gigi Kembali Menguning ataukah Tetap Putih setelah Pemutihan Gigi? Berikut Penjelasan Dokter

- Kondisi seperti darah tinggi, kencing manis.

Selain itu, ibu hamil yang berpuasa juga perlu waspada jika mengalami gejala:

Halaman
12