Epilepsi Tidak Menular, Simak Beberapa Gejala dan Penanganan Epilepsi

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi seorang pasien yang mengidap epilepsi sejak bayi

Selanjutnya, penolong harus menjauhkan benda-benda yang berbahaya dari pasien tersebut.

Ketika kejangnya sudah berhenti, pasien di hadapkan pada posisi miring.

Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan air liur dan lidah pasien tidak jatuh ke belakang yang dapat menyumbat saluran nafas.

Memasukkan sendok pada saat pertolongan tidak dianjurkan oleh dokter.

Baca juga: Orang Tua Perlu Waspada Penularan COVID-19 pada Anak

Baca juga: Apa Saja Penyakit Yang Dapat Menyerang Rongga Mulut Selama Berpuasa? Berikut Penjelasannya

Karena dapat menimbulkan cedera dalam rongga mulut.

Benda dapat patah dan tersedak ke dalam paru-paru.

Dalam menolong pasien yang kejang tidak dianjurkan untuk menahan kejangnya.

Karena dapat berisiko bagi sang penolong.

Epilepsi dapat dikontrol dengan menggunakan obat-obatan teratur dan aktivitas yang dibatasi untuk sementara waktu.

Ilustrasi hasil MRI otak (jateng.tribunnews.com)

Tidak semua pasien epilepsi dapat di operasi.

Pasien yang di operasi biasanya pasien yang sudah minum obat secara teratur namun pasien masih mengalami bangkitan.

Pada pasien yang mengidap tumor otak, harus segera dilakukan operasi pengangkatan tumor.

Namun yang perlu di ingat, operasi pada otak juga dapat berisiko seperti gangguan memori dan gangguan kognitif.

Sehingga harus dipertimbangkan.

Baca juga: Bagaimana Mengatasi Penyakit Lidah dan Bau Mulut? Simak Penjelasan drg. Angela Putri Bunga

Baca juga: Dok, Apakah Normal jika Sering Sariawan saat Merasa Lelah?

Penjelasan Dokter Spesialis Neurologi, dr. Felix Adrian yang dikutip oleh tribunhealth.com dalam tayangan KOMPASTV program Ayo Sehat, edisi 02 Mei 2021.

(TribunHealth.com/Dhiyanti)

Berita lain tentang kesehatan ada di sini.