Beberapa anak yang mengalami pubertas dini, pada psikologinya masih anak-anak tetapi badannya sudah matang dan tidak sesuai dengan kondisi anak-anak.
- Risiko tinggi badan jadi lebih pendek
Karena adanya rangsangan untuk keluarnya hormon sex seperti testosteron dan esterogen yang terdapat pada lempeng pertumbuhan, yang menyebabkan cepat menutupnya lempeng pertumbuhan tersebut.
"Jadi anak-anak tersebut akan cepat tumbuhnya dan akan lebih cepat dari anak lain, tetapi pertumbuhannya akan cepat tertutup," terang dr Andi Nanis.
Pubertas dini banyak ditemukan pada anak perempuan.
Anak perempuan sekitar 5 sampai 10 kali lebih banyak dari anak laki-laki.
Baca juga: Mengapa Anak Epilepsi Diminta Cek Kolesterol? Ini Tanggapan Dokter
Baca juga: Benarkah Kesalahan Pemilihan Makanan Pada Anak Bisa Pengaruhi Pertumbuhan?
"Tetapi jika pubertas dini terjadi pada anak laki-laki, biasanya 40% terjadi karena proses dan yang paling ditakutkan terjadi karena adanya tumor di otak," ungkap dr Andi Nanis.
Tumor di otak tersebut dapat memicu keluarnya hormon lebih cepat.
Penanganan pubertas dini:
- Pertama, harus diketahui lebih dahulu apa penyebabnya.
"Pada variant normal biasanya tidak progressive. Misalnya tumbuh payudara, maka akan stay di situ. Tidak bertambah besar, tidak akan tumbuh bulu-bulu dan tidak akan menstruasi, jadi hanya tumbuh payudara saja," terang dr Andi Nanis.
Baca juga: Berikut Berbagai Manfaat Edukasi Seksual bagi Anak dan Remaja yang Perlu Diketahui
Baca juga: Ini Usia yang Tepat untuk Mulai Memberi Edukasi Seksual pada Anak
Penyebabnya bisa dari central, dari indung telur, dari testis, penyebab dari luar atau penyebab karena ada tumor dalam tubuh yang mengeluarkan hormon sex.
- Melakukan terapi
Melakukan terapi dapat dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
Misalnya penyebabnya tumor, bisa di deteksi apakah masih bisa diangkat atau memerlukan radiasi, termasuk juga terapi hormon.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)