TRIBUNHEALTH.COM - Kasus demam berdarah merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia.
Bahkan pada saat musim hujan, kasus ini marak terjadi.
Namun perlu diketahui, bahwa penyakit demam berdarah belum memiliki obatnya.
"Jadi kalau lihat di media sosial, ada iklan obat paling ampuh atasi demam berdarah, nggak tau isinya apa," ungkap Dokter Tan Shot Yen dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com 28 November 2020.
Baca juga: Mengenali Karakteristik Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Demam Berdarah
Baca juga: Kenapa Kasus Demam Berdarah Marak Terjadi saat Musim Hujan Dok?
Tan menambahkan, ia sangat menyayangkan bila masyarakat mengalami gejala demam berdarah melakukan pengobatan sendiri.
"Saya sedih banget banyak masyarakat mengobati dirinya sendiri."
"Kemudian asal berburu sari kurma, jambu klutuk, angkak. Jangan," terangnya.
Lebih lanjut, terkait jambu biji yang dianggap bagus mampu mengatasi demam berdarah, dokter ahli gizi ini menampik.
"Iya memang makan jambu itu bagus, tapi bukan sebagi obat demam berdarah," tandasnya.
Justru ia menyarankan, untuk mencegah demam berdarah semakin memburuk, maka pasien dianjurkan untuk menjaga asupan cairan.
"Untuk mengatasi orang demam berdarah itu justru kita menjaga asupan cairan."
"Jangan sampai hematokritnya naik," imbuhnya.
Baca juga: Apakah Benar Jus Jambu Biji Bisa Tingkatkan Trombosit Penderita Demam Berdarah?
Baca juga: Perjalanan Penyakit Demam Berdarah yang Penting untuk Diketahui
Hematokrit Paling Penting Diperhatikan daripada Trombosit
Selama ini pasien yang terkena demam berdarah pada umumnya akan fokus untuk melihat kadar trombosit darah.
Bila nilai trombosit menurun, maka itulah salah satu kondisi yang dianggap paling bahaya dari demam berdarah.
Padahal selain trombosit, hematokrit juga penting untuk diperhatikan.
"Banyak orang awam ributnya cuma di trombosit, dia lupa yang paling penting adalah hematokrit," jelasnya.
Hematokrit merupakan perbandingan antara plasma atau cairan darah dengan sel darah merah yang beredar dalam pembuluh darah.
Tan menjelaskan, bila hematokrit naik maka dapat mengakibatkan kebocoran plasma.
Hal ini dapat berakibat fatal.
"Sehingga bila hematokrit naik, artinya terdapat rembesan cairan keluar pembuluh darah."
"Jadi demam berdarah ini jangan sampai hematokritnya naik," sambung Tan.
Baca juga: Fogging Nyamuk untuk Pencegahan Demam Berdarah, Dokter: Nggak Usah Rugi
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)