TRIBUNHEALTH.COM - dr Tan Shot Yen berbicara soal obesitas dalam Program Malam Minggu Sehat yang tayang live di YouTube Tribunnews.
dr Tan menjelaskan pada konsepnya, obesitas adalah kelebihan berat badan.
"Artinya yang dibandingkan tentu saja dengan tinggi orangnya," jelasnya.
"Jadi kita harus selalu harus memperhatikan bukan hanya berat badannya, tetapi juga tinggi badannya.
Yang menjadi patokan untuk menentukan obesitas adalah body mass index, atau indeks massa tubuh.
"Nah kebetulan index massa tubuh kita itu ada beberapa kriteria."
Terkait hal ini, ada dua patokan yakni dari WHO dan pedoman Asia-Pasifik.
Baca juga: Awas, Cara Salah Konsumsi Sayur malah Bikin Gemuk, Ini penjelasan Dokter Gizi
Baca juga: Berhenti Rokok Bikin Tubuh Jadi Gemuk? Simak Penjelasan Ahli Berikut Ini
Kendati demikian, dr Tan cenderung menggunakan pedoman Asia-Pasifik karena lebih cocok dengan postur orang Indonesia.
"Sebab kalau WHO itu kadang-kadang kita bandingkan juga dengan ras Kaukasian, ras Afrika, dan sebagainya."
"Tetapi kita khusus untuk orang Asia," papar dr Tan.
Rumusnya adalah berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) kuadrat.
"Jadi misal nih Mas Alfin berat badannya 58 kg, tingginya 1,6. Jadi 58 per 1,6 dikuadratkan."
Lalu berapa patokan idealnya?
dr Tan menuturkan orang index massa tubuh orang Asia normalnya berada di angka 18,5-22,9.
Baca juga: Selain Diet, Ini Faktor Buat Tubuh jadi Proporsional, Apa Saja? Simak Berikut Ini
Baca juga: Tak Perlu Diet Mati-matian, Ahli Gizi Bagikan Tips Hidup Sehat Cukup dengan Melakukan Hal Ini
Jika di bawah angka tersebut, bisa diasumsikan berat badannya kurang.
Dan apabila melebihi batas normal, maka bisa disebut overweight atau praobesitas (23-27,49).
Kemudian untuk kriteria obesitas ada di angka lebih dari 27,5.
"Tapi apalah artinya angka?"
"Yang penting kita melihat kita jalannya ngga enak, buat lari nyesek, turun tangga jompo."
"Jadi kalau udah lihat itu aja, menurut saya udah tanda," tambah dr Tan.