Tak Hanya Wanita, Pria Juga Bisa Punya Masalah Kesuburan, Medical Sexologist Jelaskan Penyebabnya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi masalah kesehatan reporoduksi pada pria

TRIBUNHEALTH.COM - Infertilitas atau gangguan kesuburan ternyata tak hanya dialami wanita.

Pria juga bisa mengalami kondisi tersebut.

Terkait hal ini, medical sexologist dr Binsar Martin Sinaga menjelaskan beberapa penyebabnya.

Pertama, kata dr Binsar, yang harus dilihat adalah organ reproduksinya.

"Pertama kita harus tahu bahwa yang namanya spermatozoa atau sel sperma itu diproduksi oleh namanya telur testis.

Sementara testis sendiri memproduksi sperma dengan bantuan hormon otak bernama follicle-stimulating hormone (FSH).

Sementara proses pembentukan sel sperma itu sendiri membutuhkan waktu 90 hari.

"Nah tetapi ingat, bahwa kerusakan dari testis itu akan mempengaruhi yang namanya pembentukan spermatozoa," kata dr Binsar.

Baca juga: Bisa Diprediksi Dini, Apa yang Perlu Dilakukan Pria untuk Mencegah Disfungsi Ereksi?

Baca juga: Kenali Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria, Mulai dari Penyumbatan Pembuluh Darah hingga Hormonal

Ilustrasi alat reproduksi pria (Pixabay)

Kerusakan yang paling dominan adalah kerusakan pembuluh darah.

Dengan kata lain, aliran darah di bagian testis mengalami gangguan.

"Yang terganggu di testisnya, yang namanya varikokel. Varikokel itu adalah varises dari vena yang ada di testis, yang namanya vena spermatika interna," jelansya.

"Pada waktu dia mengalami kerusakan maka si aliran darah itu enggak terlalu bagus dan akhirnya mengakibatkan si testis itu alirannya tidak bagus, dan akan mengalami kerusakan."

Kerusakan atau varikokel inilah yang bisa menyebabkan terhentinya pembentukan sperma.

Lalu apa soulisinya?

dr Binsar mengatakan, masalah ini bisa diatasi dengan operasi.

"Dioperasi itu nomor satu," tandasnya.

Baca juga: Derajat Ereksi Hanya Sekeras Sosis Padahal Usia Baru 36 Tahun, Apa yang Perlu Dilakukan?

Baca juga: Ini Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Penyebab Hasrat Seksual Perempuan Menurun

Ilustrasi masalah kesehatan reporoduksi pada pria (Pixabay)

Penyebab kemandulan kedua adalah tidak adanya testis.

"Kedua yang terjadi adalah tidak adanya testis. Testis itu tidak turun. Biasanya kalau salah satu aja tidak masalah, tapi kalau yang menjadi masalah dua-duanya."

Kendati demikian, dia menegaskan kasus seperti ini sangat jarang terjadi.

"Memang sangat jarang terjadi kedua testis tidak turun tuh sangat sangat jarang terjadi," katanya.

Berikutnya adalah kelainan hormon.

"Lalu yang ketiga adalah dari hormon-hormon yang didapatkan."

"Hormon dari otak yang namanya FSH yaitu hormon-hormon itu diatur oleh
gonadotropin releasing hormone. Lalu dia mengeluarkan FSH dan LH.

Hormon FSH mengatur pembentukan sperma di testis

Apabila ada kelainan di otak yang membuat terganggunya FSH, maka produksi sel sperma juga akan terganggu.

Baca juga: Bicara Soal Pria Bertubuh Atletis tapi Tak Bugar di Ranjang, Medical Sexologist: Masalahnya Satu

Baca juga: Ereksi yang Tidak Tahan Lama Ternyata Bisa Jadi Tanda Tubuh Pria Kurang Bugar

Ilustrasi gangguan seksual pada pria (pixabay.com)

"Keempat adalah gangguan seksual ya."

"Nah ini yang paling umum," katanya.

"Kadang-kadang kalau sudah namanya angka keberhasilan operasi varikokel cuma 20%."

Terkait gangguan seksual, dr Binsa membagi menjadi beberapa jenis.

"Paling sering itu saya katakan adalah ejakulasi dini. Ejakulasi dini tidak bisa mengeluarkan cairan ejakulat dalam vagina, malah di luar," jelasnya.

Yang kedua adalah gangguan ereksi.

"Gangguan ereksi pasti tidak bisa yang namanya membuat, yang namanya proses reproduksi atau fertilitas. Prokreasi tidak akan berjalan."

"Lalu yang ketiga tidak bisa mengeluarkan ejakulat di dalam vagina, namanya retarded ejakulasi."

Kasus ini juga banyak dialami orang.

"Retarded ejakulasi ini terjadi nggak bisa dia mengeluarkan cairan ejakulat atau orgasme di dalam vagina. Dia harus di luar dengan cara masturbasi."

"Nah ini banyak sekali kasus dan akhirnya saya mau katakan, tiga kasus ini yang akan mengiringi. Gangguan seksual pria yang akan terjadi mengakibatkan kemandulan," pungkasnya.

(TribunHealth.com)