TRIBUNHEALTH.COM - Hormon kortisol adalah salah satu hormon yang memiliki peran penting dalam tubuh.
Hormon kortisol memiliki peran dalam mengatur metabolisme hingga respons imun.
Hormon kortisol dikenal juga sebagai 'hormon stres' karena kadarnya akan melonjak ketika seseorang tengah stres, terutama jika terjadi terus-menerus dan dalam jangka panjang.
Perlu dicatat, jika kadar hormon kortisol terus-terusan tinggi, hal ini dapat memiliki dampak buruk.
Peningkatan kortisol ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti kecemasan, penambahan berat badan, dan bahkan penyakit jantung.
Oleh karena itu setiap orang perlu mengenali tandanya, dan segera mengambil tindakan agar kadarnya tetap terkendali.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini tanda-tandanya.
1. Berat badan bertambah
Kenaikan berat badan yang tidak disengaja perlu menjadi perhatian.
Kenaikan berat badan adalah salah satu gejala peningkatan kortisol yang paling kentara.
Kenaikan berat badan, terutama di sekitar perut, menandakan kortisol tinggi.
Kortisol menyebabkan peningkatan keinginan untuk makan makanan manis atau berlemak. Jika
Anda menambah berat badan tanpa penyebab yang jelas, ketidakseimbangan kortisol bisa menjadi faktornya.
2. Kelelahan kronis
Merasa lelah sepanjang waktu, meskipun tidur cukup, merupakan tanda kadar kortisol tinggi.
Hal ini karena kortisol mengganggu siklus tidur-bangun alami tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan kelelahan di siang hari.
Peningkatan kortisol yang berkepanjangan dapat menstimulasi sistem saraf secara berlebihan dan membuat Anda merasa lelah.
Jika istirahat tidak membuat Anda merasa segar kembali, penting untuk menguji kadar kortisol dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
3. Mudah tersingung
Kortisol yang tinggi dapat merusak kesehatan mental.
Kortisol dapat menyebabkan mudah tersinggung, cemas, atau depresi.
Hormon ini memengaruhi aktivitas neurotransmitter di otak, yang menyebabkan peningkatan respons emosional.
Jika Anda merasa kewalahan oleh stresor kecil, itu bisa menjadi tanda bahaya untuk masalah kortisol.
Perubahan suasana hati yang terus-menerus memerlukan pengamatan lebih dekat, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.
4. Sering sekali jatuh sakit
Kadar kortisol yang tinggi dapat mengacaukan sistem kekebalan tubuh.
Meningkatnya kadar kortisol dalam jangka waktu yang lama dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering jatuh sakit.
Beberapa orang mungkin juga mengalami luka dan memar yang memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.
Kadar kortisol yang tinggi secara kronis membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi dan peradangan.
Jadi, kadar kortisol yang tinggi tidak boleh diabaikan.
5. Jerawat dan tanda lainnya
Kadar kortisol yang tinggi juga menyebabkan perubahan pada kulit dan rambut, serta memengaruhi otot.
Jerawat merupakan salah satu tanda umum dari puncak kortisol.
Rambut yang menipis merupakan tanda bahaya lainnya, karena kortisol yang tinggi mengganggu siklus pertumbuhan rambut dengan mendorong folikel ke fase istirahat dan mengalihkan nutrisi dari rambut ke organ vital, yang menyebabkan helaian rambut menjadi rapuh atau rontok.
Kelemahan dan nyeri otot juga merupakan tanda penting dari ketidakseimbangan kortisol.
Hal ini karena kortisol memecah jaringan otot untuk menghasilkan energi, mengurangi kekuatan, dan memperpanjang waktu pemulihan.