Breaking News:

Benarkah Stres pada Penderita Diabetes Bikin Kadar Gula Darah Melonjak?

Berikut ini dampak stres terhadap kadar gula darah, penderita diabetes perlu waspada

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
bali.tribunnews.com
Ilustrasi stres mempengaruhi pekerjaan 

TRIBUNHEALTH.COM - Penderita diabetes selalu memperhatikan pola makan karena dapat membuat kadar gula darah melonjak dengan mudah.

Namun stres masih mendapat perhatian yang kurang.

Padahal efek stres terhadap kadar gula darah tidak bisa dipandang sebelah mata.

Situs kesehatan Healthline melansir, stres mental dan fisik dapat meningkatkan kadar gula darah.

Hal ini dapat terjadi baik pada penderita diabetes, maupun orang yang tidak memiliki diabetes.

Saat stres, tubuh melepaskan hormon epinerfrin dan kortisol, bersamaan dengan hati yang membuang glukagon ekstra ke dalam aliran darah.

Jika digabungkan, hormon dan gula ini meningkatkan kadar gula darah dan dapat menyebabkan resistensi insulin yang bertahan lama.

5 Cara Menurunkan Hormon Kortisol untuk Hilangkan Stres, Luangkan Waktu Berkualitas dengan Pasangan

ilustrasi yoga untuk mengelola stres
ilustrasi yoga untuk mengelola stres (health.kompas.com)

Sebelumnya, TribunHealth.com pernah menulis dari India TV News mengenai cara meredakan stres dan menenangkan diri.

Cara ini mungkin relevan bagi penderita diabetes agar tidak mudah stres dan dibanjiri hormon kortisol.

2 dari 4 halaman

Berikut lima cara alami untuk membantu menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan rasa tenang:

1. Berolahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik adalah penangkal stres yang ampuh. 

Melakukan olahraga teratur, baik jalan cepat, joging, yoga, atau menari, membantu menurunkan kadar kortisol. 

Olahraga juga merangsang produksi endorfin, pengangkat suasana hati alami tubuh, yang dapat membantu melawan stres dan kecemasan.

2. Berlatih Mindfullnes dan Meditasi

Latihan kesadaran, seperti meditasi dan latihan pernapasan dalam, terbukti dapat menurunkan kadar kortisol secara signifikan.

Menyisihkan waktu beberapa menit setiap hari untuk duduk dengan tenang, fokus pada napas, dan mengamati pikiran tanpa menghakimi dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi produksi hormon stres.

3. Tidur yang cukup

Tidur yang berkualitas sangat penting untuk mengatur kadar kortisol. 

3 dari 4 halaman

Kurang tidur atau kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan produksi kortisol dan tingkat stres yang lebih tinggi. 

Usahakan untuk tidur selama 7-9 jam tanpa gangguan setiap malam dengan menetapkan rutinitas waktu tidur yang menenangkan dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

4. Diet sehat dan seimbang

Nutrisi berperan penting dalam mengelola kadar kortisol. 

Menghindari kafein dan gula berlebihan, yang dapat menyebabkan lonjakan kortisol, dan memilih diet seimbang yang kaya akan biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, protein rendah lemak, dan lemak sehat dapat membantu menstabilkan kadar kortisol. 

Mengonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3, seperti salmon dan biji rami, juga dapat membantu mengurangi kadar kortisol.

5. Menikmati waktu berkualitas dengan orang terdekat

Dukungan sosial dan tawa dapat membantu mengurangi stres dan menurunkan kadar kortisol. 

Menghabiskan waktu dengan teman dan orang terkasih, berbagi perasaan, dan tertawa bersama dapat memberikan dukungan emosional dan perspektif. 

Tertawa memicu pelepasan endorfin dan meningkatkan relaksasi, menjadikannya pereda stres alami.

4 dari 4 halaman

Memasukkan metode alami ini ke dalam rutinitas harian Anda dapat membantu Anda mengelola stres dengan lebih efektif dan menurunkan kadar kortisol seiring berjalannya waktu. 

Dengan mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mental dan fisik, Anda dapat meningkatkan ketahanan terhadap stres dan menikmati hidup yang lebih sehat dan seimbang.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Stresdiabetesgula darahResistensi Insulin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved