Breaking News:

7 Efek Jangka Panjang Konsumsi Gula Berlebihan, Selain Diabetes Juga Sebabkan Penyakit Berikut

Konsumsi gula tidak hanya terkait dengan diabetes, melainkan berbagai hal berikut ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pixabay.com
Ilustrasi diet gula 

TRIBUNHEALTH.COM - Makan minuman serta makanan manis sesekali tidak akan bermasalah.

Namun mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan secara berlebihan dapat menimbulkan banyak efek samping yang dapat berdampak serius pada kesehatan seseorang.

Konsumsi gula dikaitkan dengan beragam risiko seperti obesitas, kerusakan gigi, serta risiko diabetes.

Melansir Times of India, berikut ini penjelasannya.

ilustrasi seseorang yang mengalami berat badan berlebih
ilustrasi seseorang yang mengalami berat badan berlebih (parapuan.co)

Penambahan berat badan dan obesitas

Gula tambahan menyediakan kalori tanpa nutrisi penting, yang dapat menyulitkan untuk mempertahankan kebiasaan makan yang sehat.

Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menurunkan kolesterol HDL (kolesterol "baik") dan meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol "jahat").

Hal yang sama menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan kalori sebagai trigliserida. Kadar trigliserida yang tinggi merupakan faktor risiko serius untuk penyakit jantung.

Kerusakan gigi

Gula merupakan sumber makanan utama bagi bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi, gigi berlubang, dan infeksi yang lebih serius.

2 dari 4 halaman

Terlalu banyak mengonsumsi permen, cokelat susu, dan milkshake dapat menyebabkan masalah gigi yang serius.

Baca juga: 5 Risiko Tidur Berlebihan atau Terlalu Banyak Tidur, Obesitas hingga Diabetes

Penyakit jantung

Gula tambahan dapat menyebabkan penyakit jantung.

Ketika seseorang makan atau minum terlalu banyak gula, kadar gula darahnya meningkat.

Hal ini menyebabkan tubuh melepaskan insulin, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.

Kadar gula darah yang tinggi juga dapat merusak pembuluh darah dan saraf di jantung seseorang. 

Kelebihan insulin dalam aliran darah dapat menyebabkan dinding arteri meradang, menebal, dan kaku.

Hal ini dapat membuat jantung stres dan merusaknya seiring waktu.

Mengurangi konsumsi gula dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama lainnya untuk penyakit jantung.

ilustrasi seseorang yang mengalami kadar gula darah rendah
ilustrasi seseorang yang mengalami kadar gula darah rendah (bobo.grid.id)

Diabetes tipe 2

3 dari 4 halaman

Gula tambahan dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

Bila Anda mengonsumsi terlalu banyak gula, tubuh Anda dapat menjadi resistan terhadap insulin, atau mungkin tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup.

Hal ini menyebabkan glukosa tetap berada dalam aliran darah Anda, yang dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Hati Berlemak

Sirup jagung fruktosa tinggi dan permen pekat lainnya dapat menyebabkan hati Anda memproses glukosa dan fruktosa dengan cara yang menyebabkan hati berlemak.

Hati berlemak merupakan faktor risiko kuat untuk diabetes tipe 2.

Baca juga: Kulit Gatal dan Menguning Bisa Jadi Tanda Penyakit Hati Berlemak

Kesehatan seksual

Gula dapat memengaruhi sistem peredaran darah, yang bertanggung jawab atas aliran darah ke seluruh tubuh.

Hal ini dapat memengaruhi rangkaian peristiwa yang diperlukan untuk ereksi.

Pola makan yang tinggi gula dapat menyebabkan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan kadar testosteron turun pada pria dan wanita.

4 dari 4 halaman

Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi seksual seperti disfungsi ereksi dan berkurangnya gairah seks.

Gula dapat menyebabkan lonjakan sementara gula darah, yang dapat menyebabkan kelelahan dan berkurangnya tingkat energi.

Hal ini juga dapat menurunkan kadar Orexin, neurotransmitter yang mengatur perasaan terangsang.

Selain itu, konsumsi gula dapat meningkatkan tingkat stres, yang dapat menurunkan libido.

ilustrasi makanan dan minuman tinggi gula
ilustrasi makanan dan minuman tinggi gula (health.grid.id)

Beberapa jenis kanker

Gula tambahan telah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker.

Karena konsumsi gula yang berlebihan menyebabkan penambahan berat badan, obesitas dapat menyebabkan perubahan hormonal yang meningkatkan risiko kanker.

Sel lemak menghasilkan hormon yang mengatur peradangan, yang dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
guladiabetesmakanan manis Milk Bun Rebok
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved