TRIBUNHEALTH.COM - Gula darah tinggi seperti pada penderita diabetes perlu diwaspadai.
Gula darah tinggi dalam jangka waktu yang panjang bisa dengan mudah menyebabkan komplikasi.
Oleh karena itu setiap orang harus peduli dengan tanda awal diabetes atau pun prediabetes.
Mengetahui gejala diabetes dapat mempercepat pengobatan dan menghindari kemungkinan komplikasi.
Dilansir Kompas.tv dari Healthline, berikut tanda diabetes yang muncul saat tidur:
1. Lapar tengah malam
Terus-menerus merasa lapar pada malam hari menjadi tanda masalah gula darah.
Ketika kadar gula darah turun drastis, tubuh mengirimkan sinyal kelaparan untuk menaikkan kembali kadar gula.
Baca juga: 5 Jenis Daun Herbal untuk Menurunkan kadar Kolesterol, Termasuk Mint
2. Penglihatan buram
Diabetes bisa memicu retinopati.
Hal ini menyebabkan penglihatan yang kurang jelas atau buram di malam hari.
Kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah dan saraf pada mata.
Jika tidak ditangani dengan baik, penglihatan semakin turun atau terdistorsi.
3. Buang air kecil terus-menerus
Seringnya frekuensi buang air kecil juga menjadi salah satu tanda khas diabetes.
Bahkan seseorang hingga sering terbangun saat tidur karena keinginan untuk buang air.
Ini merupakan cara tubuh membuang kelebihan gula dalam darah adalah lewat urine.
Gula darah ekstra membuat ginjal bekerja sehingga kandung kemih terlalu aktif.
Baca juga: 10 Organ yang Terdampak Diabetes, Gula Darah Tinggi Bikin Ginjal Rusak
4. Tenggorokan kering
Diabetes juga menyebabkan sensasi kering pada tenggorokan.
Salah satu pemicunya adalah dehidrasi akibat sering buang air kecil.
Selain tenggorokan kering, mulut kering juga umum dialami penderita diabetes saat kadar gula darah tidak terkontrol.
Dalam kondisi mulut dan tenggorokan kering, orang jadi lebih banyak minum lalu sering buang air kecil.
5. Keringat berlebih
Keringat berlebih saat tidur bisa menjadi salah satu tanda diabetes.
Ketika kadar gula darah seseorang berfluktuasi secara signifikan, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah, tubuh akan merespons dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi keringat.
Penelitian menemukan 84 persen orang dengan diabetes mengalami hyperhidrolisis (keringat berlebihan) disebabkan fluktuasi kadar gula darah.
(TribunHealth.com, Kompas.tv)