TRIBUNHEALTH.COM - Garam merupakan bumbu dapur yang banyak digunakan.
Meski garam memberikan cita rasa pada masakan, penggunaan yang berlebihan perlu dihindari.
Berbagai penelitian telah menghubungkan asupan garam yang tinggi dengan peningkatan risiko kanker lambung, suatu kondisi yang seringkali tidak terdiagnosis pada tahap awal.
Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat merusak lapisan lambung, sehingga rentan terhadap infeksi oleh Helicobacter pylori (H. pylori), bakteri yang sangat terkait dengan kanker lambung.
8 dampak asupan garam yang berlebihan terhadap risiko kanker lambung

Konsumsi garam yang berlebihan berdampak langsung pada lambung, menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan kanker.
Berikut delapan cara garam meningkatkan risikonya.
1. Iritasi pada lapisan lambung
Garam dapat mengikis lapisan lendir pelindung di lambung, menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan sel seiring waktu, yang meningkatkan risiko kanker.
2. Meningkatkan infeksi H.pylori
Kadar garam yang tinggi menciptakan lingkungan yang mendorong pertumbuhan Helicobacter pylori , bakteri yang dapat menyebabkan tukak dan memicu kanker lambung.
Baca juga: 8 Obat Rumahan yang Bantu Mengatasi Asam Lambung, Enak dan Bersahabat dengan Lambung
3. Meningkatkan pembentukan karsinogen
Makanan yang diasinkan dan diawetkan sering kali mengandung nitrat dan nitrit, yang dapat berubah menjadi senyawa karsinogenik jika bercampur dengan asam lambung.
4. Melemahkan pertahanan lambung
Garam mengurangi produksi prostaglandin, senyawa yang melindungi lapisan lambung dari zat berbahaya, sehingga membuatnya lebih rentan.

5. Meningkatkan stres oksidatif
Garam berlebih dapat menghasilkan radikal bebas di lambung, yang menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatnya risiko mutasi kanker.
6. Asupan natrium yang tinggi mengganggu mikrobiota usus
Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat mengubah keseimbangan bakteri usus, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan perut secara keseluruhan dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.
Baca juga: 3 Dampak Buruk Terlalu Banyak Konsumsi Garam pada Penderita Diabetes, Kurangi dari Sekarang
7. Paparan makanan asin dalam jangka panjang
Mengonsumsi makanan ringan asin, acar, atau ikan kaleng secara rutin dapat menyebabkan kerusakan kumulatif selama bertahun-tahun, sehingga meningkatkan risiko kanker secara signifikan.
8. Memperkuat faktor risiko pada individu berisiko tinggi
Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita kanker lambung atau memiliki masalah gastrointestinal, asupan garam yang berlebihan berperan sebagai katalisator, yang mempercepat perkembangan penyakit.

Meskipun garam penting untuk rasa dan fungsi tubuh tertentu, mengonsumsinya dalam jumlah sedang adalah kunci untuk menghindari efek berbahayanya.
Untuk mengurangi risiko kanker lambung, fokuslah pada makanan segar dan utuh, serta batasi asupan makanan olahan, yang diawetkan, dan diasamkan.
Seimbangkan pola makan Anda dengan buah dan sayuran yang kaya antioksidan, yang membantu melawan stres oksidatif.
Hidrasi juga penting untuk menjaga lapisan lambung yang sehat.
Dengan menerapkan kebiasaan makan yang cermat dan mengurangi asupan garam, Anda dapat melindungi kesehatan pencernaan dan secara signifikan menurunkan risiko kanker lambung dalam jangka panjang.
(TribunHealth.com)