TRIBUNHEALTH.COM - Gula merupakan sumber makanan yang dapat berdampak buruk jika dikonsumsi berlebihan.
Efek buruk gula sudah terkenal dan banyak diketahui, terutama terhadap gula darah.
Namun tidak hanya itu saja.
Konsumsi gula berlebih dapat berdampak buruk terhadap berbagai organ tubuh dengan cara yang berbeda-beda.
Melansir kanal kesehatan The Health Site, berikut ini efek gula terhadap organ.
Mulut
Ketika mengonsumsi makanan manis, bakteri di mulut Anda akan memecah molekul gula dan menghasilkan asam.
Pada dasarnya air dapat menetralkan hal ini.
Namun, air liur tidak akan mampu menetralkannya jika gula yang dikonsumsi terlalu berlebihan.
Dalam jangka panjang, ini menyebabkan erosi email dan meningkatkan risiko gigi berlubang.
Baca juga: Sama-sama Menyebabkan Ngilu, Apa Bedanya Gigi Sensitif dan Gigi Berlubang Dok?
Usus
Makanan manis yang Anda konsumsi dipecah menjadi gula sederhana (glukosa dan fruktosa) di usus halus.
Meskipun tubuh dapat menyerap glukosa dengan mudah, sebagian orang merasa sulit menyerap fruktosa, yang sering ditemukan dalam minuman manis dan soda.
Hal ini dapat menyebabkan penumpukan fruktosa di usus, yang menyebabkan gas, kembung, dan berpotensi menyebabkan gejala sindrom iritasi usus besar.
Pankreas
Saat Anda mengonsumsi makanan manis, kadar gula darah Anda meningkat, yang mendorong pankreas melepaskan insulin untuk mengelola kadar tersebut.
Asupan gula yang berlebihan dari waktu ke waktu dapat membebani pankreas, yang menyebabkan resistensi insulin dan akhirnya diabetes tipe 2.
Baca juga: 7 Makanan Tinggi Serat untuk Penderita Diabetes, Penting untuk Mengontrol Kadar Gula Darah
Otak
Glukosa menyediakan bahan bakar bagi otak.
Ketika kadar gula darah meningkat dan insulin meningkat, kadar glukosa dapat turun drastis beberapa jam kemudian, yang membuat Anda merasa mudah tersinggung, lelah, dan menginginkan lebih banyak makanan manis.
Gula juga memicu pelepasan dopamin, hormon yang membuat Anda merasa senang, yang dapat menyebabkan keinginan makan dan bahkan perilaku seperti kecanduan seiring berjalannya waktu.
Hati
Konsumsi gula olahan yang berlebihan menyebabkan hati mengubah fruktosa menjadi lemak.
Lemak ini terakumulasi di organ tersebut, yang menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol.
Perkembangan kondisi ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati seiring berjalannya waktu.
Baca juga: 10 Tanda Liver Bermasalah, Termasuk Rasa Lelah Berlebih dan Kulit Mudah Memar
Jantung
Gula yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan peradangan, dan meningkatkan kadar lemak berbahaya seperti trigliserida, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Mengonsumsi gula yang berlebihan juga dapat menyebabkan obesitas.
Sendi
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dan memperburuk kondisi seperti radang sendi dan nyeri sendi.
Konsumsi gula yang tinggi juga dapat memengaruhi kepadatan tulang, sehingga meningkatkan risiko patah tulang dan osteoporosis seiring berjalannya waktu.
(TribunHealth.com)